If (guru == NULL)
Agung Firmansyah 24 April 2011
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- | | |
HARI SENIN
Sebelum subuh sampe jam 8 masih hujan deras, alamat guru pada ga bisa masuk. Kalau sudah begini, biasanya sih jadi Superman. Tapi, bosen ah! Hari ini aku mau jadi jagoanku waktu kecil, Meg Geper. Meg Geper yang banyak akal.
Kelas V
Meg Geper menggelar peta Indonesia. Bermodal kardus hasil ‘ngleles’ dari warung tante-tantenya, anak-anak mulai membuat peta Indonesia hand made.
Senjata yang dipakai: Peta Indonesia, krayon, gunting.
Pelajaran apa ini? Ini pelajaran tematik. Ada IPS - geografi peta Indonesia, SBK - membuat kerajinan tangan, PKn I - gotong royong dan kerja sama, PKn II – belajar bahwa negara mereka tidak sekedar Indonesia, tetapi INDONESIA RAYA.
Kelas I-II
Meg Geper masuk kelas sambil memamerkan senjata barunya, buku gambar. Murid-murid bilang HORE. Meg Geper cas-cis-cus dikit tentang alat transportasi. Penuh semangat, murid-murid membalas dengan cas-cis-cus yang lebih buanyak. Ya maklum, namanya juga ngajar di pasar burung :mrgreen:. Kalau besar, kamu ingin punya kendaraan apa? Ingin naik alat transportasi apa? Begitu pertanyaan awalnya.
Senjata: buku gambar, krayon, penggaris.
Lagi-lagi pelajaran tematik. Ada Bahasa Indonesia – alat transportasi dan juga SBK – menggambar dan mewarnai.
Kelas VI
Kelas VI, mau ujian. Ayo belajar! Buka buku UASBN IPA, kerjakan paket 4! Alhamdulillah ada 3 jenis buku bank soal UASBN sumbangan teman-teman UI. Jadi kalau pas megang kelas banyak seperti ini, anak kelas VI tetap bisa belajar.
Kelas III-IV mana? Kemarin ngajar apa ya di 2 kelas itu? Hehe, lupa. Kayaknya aku ngasih soal matematika ke mereka. Kasihaaan.... :D.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- | | |
HARI SELASA The Copy Ninja, Hatake Kakashi, itulah jagoanku sekarang :cool: . Tiga alasanku memilih Kakashi: 1. Udah lama ga buka mangastream.com :D. 2. Ekspresi muka hari itu kaya Kakashi, males-males ngantuk, masih tepar gara-gara kemarin. 3. Kakashi dijuluki sebagai The Copy Ninja, karena dia bisa niru jurus-jurus dari ninja yang lain. Nah, inilah alasan utamanya :D. Kelas IV Pas masuk kelas IV, muka murid-murid masih cemberut. Mereka kecewa gara-gara kemarin dikasih tugas matematika, padahal kelas V asik banget bikin peta. Sekilas lihat jadwal pelajaran, eh IPS. Hehe.....! Eh...eh, daripada bingung mau ngajar apa dan biar muridnya seneng, ayo kita mengkopi jurusnya Meg Geper, membuat peta Indonesia! :mrgreen: \(^o^)/ Sebuah win-win solution :mrgreen: . Senjata yang digunakan: Peta Indonesia, krayon, gunting. Pelajaran apa ini? Ya jelas pelajaran tematik. Ada IPS - geografi wilayah Indonesia, SBK - membuat kerajinan tangan, PKn I - gotong royong dan kerja sama, PKn II – belajar bahwa negara mereka tidak sekedar Indonesia, tetapi INDONESIA RAYA. Bedanya, kali ini ada kompetisi karena kelas dibagi jadi 2 kelompok.


















---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- | | |
HARI JUMAT Sekolah NULL guru lagi. Kardus di warung-warung sudah habis dibabat para keponakan 3 hari sebelumnya. Rencana peta hand made mustahil dilaksanakan hari ini. Lalu enaknya ngajar apa ya...? .... .... .... Ting (gambar lampu muncul)! I’m Sinbad The Sailor today. Haha....! Di kelas gabungan IV-V, Sinbad langsung nulis lagu ‘Nenek Moyangku Seorang Pelaut’. Di ruang sebelah Andika, kelas VI, menuliskan liriknya di kelas gabungan I, II, III, dan IV. Intinya begini, semua anak belajar nyanyi. Semua siswa didoktrin bahwa mereka adalah keturunan pelaut tangguh :twisted: . Walaupun semua murid ber-‘Nenek Moyangku’, setiap kelas tetap belajar sesuai dengan jenjangnya (at least I think so). Kok bisa? Begini caranya :D... Kelas I Hitung jumlah huruf ‘a’, huruf ‘i’, huruf ‘u’, huruf ‘e’, dan huruf ‘o’ dalam lagu ‘Nenek Moyangku’. Pelajaran apa? Tematik lagi donk. Ada Bahasa Indonesia – pengenalan huruf vokal, Matematika – berhitung, dan tentu SBK – bernyanyi. Kelas II Hitung jumlah huruf mati ‘k’ dan mati ‘t’. Contohnya kata ‘pelaut’. Pejaran apa? Iya, benar. Ada Matematika – berhitung, Bahasa Indonesia – pengenalan huruf mati, dan SBK – bernyanyi. Kelas III Tulis semua kata benda yang kamu temukan di lirik lagu tersebut. Pelajaran apa? Gabungan, ada Bahasa Indonesia – kata benda dan SBK – bernyanyi. Kelas IV Tulis semua kata kerja yang kamu temukan dan ubahlah menjadi kata kerja pasif, misalnya ‘gemar’ menjadi ‘digemari’. Kelas V Tulis semua kata kerja yang ada dan carilah sinonimnya. Contoh: gemar = suka. Kelas VI Mari kita bahas soal Bahasa Indonesia ujian sekolah kemarin Ø(. . ). Walaupun kerjanya cuma mengerjakan soal, kami tetap berusaha agar suasana kelas VI tetap menyenangkan :).---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- | | |
Potret sekolah kurang tenaga pengajar aktif bisa Anda lihat di Tatibajo. SD kami hanya memiliki 6 guru aktif, di antaranya 1 kepsek (PNS), 2 guru kelas (PNS), 1 guru olah raga (PNS), 1 guru agama (PNS), dan 1 guru bantu. Keadaan itu didramatisir oleh letak geografis Tatibajo yang terisolir. Semua guru yang ada adalah pendatang. Mereka tinggal di pinggir jalan poros Majene – Mamuju (sekitar 6 kilo dari lokasi sekolah). Bila hujan datang, jalan setapak hutan yang menghubungkan Tatibajo dengan aspal hampir tidak bisa dilalui. Tapi itu kan kalau hujan. Kalau tidak hujan kan jalanan normal?! Masalahnya, hujan itu rajin datang. Dia lebih rajin daripada anak sekolahan. Anak sekolah datang jam 7, hujan datangnya subuh. } else{ Di SD kami, guru full team tetap tidak bisa memberikan pembelajaran yang memadai karena kami hanya punya 3 guru kelas. Dua guru bidang studi yang ada tidak jarang ikut berperan sebagai guru kelas. Layaknya guru kelas, mereka mengajar sepanjang hari, mengajar lebih lama dari jam jatah mengajarnya (seharusnya 18 jam/minggu menjadi 24 jam/minggu). Semoga kelebihan jam mengajar ini tercatat oleh pemerintah dan mempermudah mereka untuk mendapatkan sertifikasi. } Ya, dua paragraf di atas isinya masalah semua. Mari kita berlepas diri dari masalah. Mari kita ikut menjadi bagian dari solusi. Kalau guru sepi, ayo mengajar. Kita juga bisa libatkan anak kelas atas untuk ikut menjadi guru ‘bantu’ (trik ini sudah dipraktikan di TPQ dan berhasil). Buat sekolah semenyenangkan mungkin agar murid-murid yang terlanjur riang ke sekolah tidak kecewa. Bayangkan saja, ada murid-murid yang harus menyisir sungai yang hobi meluap ‘hanya’ untuk belajar membaca. Kalau murid macam ini sudah kecewa dengan sekolah, bisa broken school sudah. Tapi kalau dari mereka ada yang berhasil sukses, maka mereka akan punya cerita seru tentang sekolahnya. Dan aku juga punya cerita seru untuk cucu-cucuku nanti, insya Allah*. ***** NB: Alat dan bahan seperti Peta Indonesia, 3 set buku UASBN (IPA, Bahasa, Mat), buku gambar, krayon, penggaris, dan kertas lipat adalah sebagian dari barang-barang yang dibeli dengan menggunakan uang galang danaCerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda