Oh, Inikah Rasanya Cinta

Agung Hari Cahyono 28 Mei 2013

Selasa, 19 Juni 2012, Hari itu nampak cerah, udara sejuk gunung menjadi satu suguhan khas desaku ini. Aktifitas warga mulai nampak riuh, tampak lalu lalang pekerja tambang bergegas menuju Lokasi tambang emas, tampak pula ibu-ibu yang berbelanja didepan rumah mereka. Masyarakat tampak ramah tersenyum dan menyapa Medha. Bersama Medha Pengajar Muda tunai tugas yang saat ini mempersiapkan saya untuk melanjutkan apa yang telah ia lakukan di SDN 1 Lebaksitu, kami berjalan menuju sekolah yang terletak di lereng bukit desa. Sembari menyusuri jalan, Medha menjelaskan banyak hal dan memperkenalkanku pada anak-anak luar biasa, muridku. Beberapa diantara mereka tampak malu-malu namun antusias menyalami dan mencium tanganku menunjukkan rasa hormat mereka. Ada yang menanyakan nama dan asalku. Ada rasa haru dan bangga. Bahagia rasanya melihat senyum anak-anak itu, bahagia melihat antusiasme mereka, bahagia rasanya melihat bangunan sekolah dan ruang kelas itu, bahagia rasanya bisa disapa dengan sebutan “bapak guru”.

Merasakan keakraban Medha dengan murid, melihat betapa senyum itu tulus saat mereka berinteraksi. Wanita tangguh ini mengajarkanku akan kerja keras dan arti sebuah keikhlasan. Medha telah menunaikan tugasnya. Ia adalah sahabat bagi anak-anak ini. Medha adalah penyambung harapan mereka, yang memperkenalkan murid-murid ini dengan budaya baca dan kegemaran berpetulang. Semoga saja kelak muridku dapat seakrab itu padaku dan menajdikan ku sahabat mereka. Hah, setahun, selama setahun ku akan berada disini, memenuhi tanggungjawabku dan mengalami kehormatan ini. Selama satu tahun, sekolah ini akan menjadi tempatku belajar. Tak terbayangkan betapa banyak hal-hal menarik yang akan kutemukan bersama murid-muridku. Hambatan dan masalah sudah pasti ada, jenuh dan letih tak bisa dinafikan lagi, tapi kebahagian ketika melihat mereka mampu memahami dan melaksanakan apa yang kusampaikan akan membayar semua itu.

Hari ini saya pun jatuh cinta, jatuh cinta pada pandangan pertama. Sebab, menjadi seorang guru pasti lebih sulit dari apa yang terpikirkan, namun pasti lebih membahagiakan dari apa yang pernah kubayangkan.  Kuingin, kelak, ketika setahun ini berlalu, ku takkan berpikir betapa cepatnya waktu berlalu. Kuingin dapat berkata, “ku mengingat setiap hari yang kulalui, terasa lama dan penuh perasaan cinta”. Kuingin merasakan kebahagian ini setiap hari, merasa jatuh cinta yang sederhana. Oh, inikah rasanya cinta.


Cerita Lainnya

Lihat Semua