Menabung dan Membagi Waktu (for children)
Agriani Stevany Kadiwanu 23 Agustus 2011
23 Juli 2011
Pagi sampai siang mengajar, sore sampai malam memberikan les lalu menyiapkan materi untuk besoknya. Hari-hari terasa hidup karena anak-anak. Kalau tak ada mereka, bosanlah daku. Kemaren saya baru membagikan celengan yang kubuat dari botol aqua. Dengan sedikit sentuhan jadi celengan lucu. Anak-anak suka. Baguslah. Saya ingin membiasakan mereka menabung. Ini demi kebaikan mereka. Jangan sampai kebiasaan orang tua yang royal menurun ke mereka. Penduduk Enggohe sebenarnya kaya, ini adalah pengakuan beberapa orang Sangihe sendiri. Ketika musim ikan tuna, satu orang bisa mengantongi hingga 10 juta. Masalahnya adalah miras dan tak mengerti pengelolaan uang.
Untuk mengajarkan mengenai pentingnya saving money kepada anak-anak itulah saya membuatkan mereka celengan. Celengan tersebut kubuat dari botol plastik bekas yang dibawa anak-anak. Botol itu kusulap menjadi celengan lucu. Anak-anak ini gemar sekali menbung. Stanly contohnya, dia selain sekolah juga bekerja membatu ibunya menjajakan kue di desa ini setiap pagi dan sore. Uang hasil kerjanya dia tabung, sudah seratus lebih. Vivin, anak perempuan ini gemar sekali menabung. Sejak ada celengan, dia tidak maulagi jajan di sekolah. Jarak rumah yang dekat membuatnya pulang ke rumah untuk makan saat istirahat. Uang untuk jajan dia masukkan ke celengan. Masih ada lagi beberapa anak yang juga semangat menabung. Tak mungkin kutuliskan semua. Itulan dua contoh anak yang sudah mulai kucekoki dengan ajakan menabung.
Beberapa hari yang lalu juga kuajarkan pembagian waktu. Biar anak-anak tahu pentingnya waktu. GA sepanjang hari main melulu. Biar ada waktu belajar juga. Mereka kubuatkan jadwal, mulai dari bangun pagi, sampai malam. Setiap hari harus ada waktu untuk mengulang pelajaran di rumah, les dan mengerjakan PR. Mereka juga kuberi waktu untuk bermain setiap jam 4 sore. Masih tertatih-tatih, namun saya percaya suatu saat mereka akan mulai terbiasa dengan membagi waktu.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda