Aku anak titipan

Agriani Stevany Kadiwanu 23 Agustus 2011
21 Juni 2011 Hari ini sekali lagi keluarga Ibu Manoka pergi dari pulau dan saya jadi anak titipan. Hehehe... Seharian di rumah Ibu Medelu bersama Meike atau yang biasa disapa Ike. Hari ini saya bangun pagi sekali, sekitar jam 05.30 WITA. Akibatnya, hari terasa panjang. Saya pikir sudah siang, eh ternyata baru jam 8 pagi. Seharian kami hanya tidur dan baca buku. Sekali-sekali saya jalan-jalan di luar. Kemudian pada siang hari, kira-kira pukul 14.00 WITA, saya mengajak Ibu Medelu, Intan anaknya, dan Ike untuk bermain kartu. Saya mengeluarkan jurus ice breaking untuk mengisi waktu siang kami. Kamu bermain 3 macam permainan kartu. Pertama, kami bermain cepat-cepatan menangkap kartu. Caranya, saya akan menyebutkan angka dari 1-13 sambil menaruh kartu di atas meja. Apabila angka yang saya sebutkan dengan angka pada kartu yang saya taruh di meja sama, maka mereka bertiga harus berebut kartu. Siapa yang tangannya berada paling bawah yang menang, dan yang paling atas kalah. Peserta yang kalah harus mengambil seluruh kartu yang ada di atas meja. Kemudian permainan dilanjutkan hingga kartu di tangan saya habis. Siapa yang kartunya paling banyak, dialah yang kalah. Kedua, kami bermain mengingat nama. Ike diberi nama Matius, Intan diberi nama Lukas, dan saya diberi nama Yohanes. Kartu dibagikan sama rata, dengan aba-aba: “1,2,3, BUKA!” maka serempak kami bertiga akan membuka 1 kartu di atas meja. Barang siapa memiliki kartu dengan angka yang sama, harus adu cepat menyebut nama dari lawannya. Contohnya, ketika membuka kartu, kartu saya As Wajik dan kartu Intan As Keriting, ini adalah angka yang sama. Saya harus segera menyebutkan nama Intan yaitu “LUKAS!” sebelum intan menyebutkan “YOHANES”. Terakhir, kami bermain monyet. Caranya mudah, sembunyikan 1 kartu. Kemudian kami hanya perlu mengeluarkan semua kartu kembar dari semua kartu yang telah dibagi. Hanya boleh kembar dua, kalau ada tiga kartu yang angkanya sama, dua dibuang, satu disimpan. Setelah tidak ada lagi kartu kembar barulah ditentukan alur menarik kartu dari teman disampiung. Dilihat dari siapa yang sisa kartunya paling banyak, maka salah satu di sampingnya harus menarik 1 kartu darinya. Lalu berurutan menarik kartu, apabila ada pasangannya langsung di buang ke atas meja, sampai kartu habis. Nanti akan tersisa 1 kartu yang tidak punya pasangan, dan pasangannya adalah kartu yang disembunyikan dari awal. Siapa yang memeroleh kartu tersebut akan disebut MONYET. Malam harinya saya makan di rumah Ibu Medelu, hari ini pokoknya saya jadi anak titipan. Hahaha... Seperti biasa, makanan disini enak-enak. Saya perkirakan dalam satu tahun badan saya bisa jadi gemuk sekali. Soalnya disini makan terus dan makanannya juga menggoda. Apalagi ikan gitu loh... Tadi sore, waktu saya jalan-jalan di pantai sekelompok orang menggotong sesuatu yang kelihatannya panjang dan berat. Setelah diperhatikan baik-baik, ternyata itu IKAN!! Panjangnya kira-kira 1,5 meter. Sempat kufoto sih, tapi hanya menggunakan kamera handphone. Btw, malam ini saya bisa dibilang agak beruntung. Di rumah dapat listrik dari sebelah. Saya jadi bisa menggunakan laptop dan mengisi ulang baterai HP dan lappie. Hehehe... Ini semua berkat salah satu pemuda di kampung sini yang sempat berkenalan dengan saya. Namanya kak Amir. Dia lama di Papua ternyata, untuk bekerja =)) Nah, sekarang ini dia sedang bertamu di rumah ini. Awalnya saya sungkan, soalnya takut dikira macam-macam sama warga sekitar. Dia bertamu sampai malam sekali. Saya takut, soalnya orang tua sedang pergi, dan hanya saya dan Meike di rumah. Sekitar pukul 10 malam dia pulang. Ingin mempersilahkan pulang sebelumnya, tetapi sungkan karena dia yang menyambung listrik ke rumah. Serba salah. Mending tak ada listrik daripada merasa tak aman seperti ini. Tapi bagaimana mau mencegah juga? Wong saya pulang-pulang dia sudah langsung menyambungkan listrik tanpa ijin. Malam ini yang menemani saya di rumah adalah Meike. Saya akan mengajak dia berdoa malam ini =)) Tuhan, saya tahu saya manusia yang tidak sempurna, tetapi saya ingin sekali berguna bagimu. Setidaknya menularkan kebiasaan yang positif, merenungkan firman Tuhan setiap hari. Pukul 22.30 WITA saya masih belum bisa memejamkan mata dengan baik. Saya ketakutan sendiri, pikiran-pikiran negatif muncul. Setiap ada bunyi di jendela atau bunyi seperti gesekan pintu dengan lantai, saya mulai cemas. Kubangunkan Ike, hendak pindah ke rumah Ibu Medelu. Mau tidur di sana saja. Kalau hanya berdua dengan Ike rasanya khawatir. Kami pung beranjak ke pintu depan. Kuputar kunci pintu dan mencoba membukanya, tidak bisa! Kucoba berkali-kali namun hasilnya sama saja. Akhirnya kami hanya memeriksa semua pintu apakah tertutup dengan baik, lalu kembali ke kamar. Dalam hatiku berdoa, Tuhan tolong jaga saya agar dapat tidur dengan aman malam ini. Amin

Cerita Lainnya

Lihat Semua