Lima Film Klasik Pendidikan Yang Patut Ditonton Oleh Pengajar Muda
AfifAlhariri Pratama 3 Desember 2015Selama setahun penugasan Pengajar Muda di penempatan, bagai gelombang transversal, semangat naik turun. Pada satu titik akan berada di frekuensi paling bawah. Hal itu normal dan manusiawi mengingat psikologi manusia memang mengenal titik jenuh. Untuk itu diperlukan sebuah katarsis untuk menaikkan kembali frekuensi ke tahap normal atau malah ke garis yang paling tinggi. Entah itu keluar sejenak dari rutinitas sehari – hari, bermain dengan anak – anak di pinggir pantai atau dengan menonton film – film motivasi yang bertema pendidikan.
Sosok ibu Muslimah di Laskar Pelangi mungkin bisa membangkitkan kembali jiwa mengajar kita. Sekumpulan kisah konyol 3 Idiot mampu membuat kita pentingnya berpikir out of the box di sekolah. Gaya Ram Shankar Nikuumbh yang membuat kita sadar bahwa kecerdasan bukan hanya tentang matematika belaka dalam film Taara Zaamen Par. Kesungguhan Ron Clark akan memotivasi kita untuk mengajar kreatif. Dan kita semua mungkin telah menontonnya.
Maka dari itu izinkan saya menambah perbendaharaan tontonan film klasik yang tak jauh dari tema pendidikan untuk menambah motivasi kita selama setahun penempatan. Cekidot.
1. Stand and Deliver (1987)
Film klasik yang menggambarkan pentingnya peran guru dalam masyarakat saat ini. Pesan yang dapat ditangkap adalah bahwa seorang guru tidak pernah percaya bahwa siswa tidak dapat belajar. Edward James Olmos, dalam kisah nyata ini, berperan sebagai James Escalante, seorang guru yang memiliki set review yang jauh lebih tinggi terhadap konsep pendidikan revolusioner, hingga usahanya mampu membuat muridnya lulus ujian AP Calculus.
2. Dangerous Mind (1995)
Film ini tidak klasik – klasik amat. Masih seusia dengan Maissy saat masih menjadi host acara musik anak – anak Cilukba. Berkisah tentang pengajaran Bahasa Inggris di suatu sekolah di kota yang keras. Lou Anne Johnson, sang guru yang mendapatkan simpati dari murid – muridnya yang terkenal nakal dan Bengal melalui perhatian dan pemahaman yang mendalam. Pesan moral yang sangat melekat dari film ini adalah mengajar bukan semata tentang pengajaran teknis, tetapi juga pengajaran rasa, karena bahasa adalah suatu alat komunikasi antar manusia yang indah dan tidak ada bandingannya.
3. Miracle Worker (1962)
Bagaimana jika kamu adalah seorang guru dai siswa yang buta dan tuli? Annie Sulivan si guru memberikan kita sebuah gambaran tentang pentingnya keteguhan hati sehingga diibaratkan beliau menciptakan keajaiban – keajaiban. Sangat sedikit orang dapat menonton adegan – adegan dalam film ini tanpa mengalami rasa kemenangan dan kelegaan.
4. Dead Poet Society (1989)
Carpe Diem. Frase ini begitu melekat di telinga saya hingga sekarang. Terpukau dengan Robin Williams yang begitu mahir menyihir melalui sederetan kalimat yang ia dengungkan di telinga murid – muridnya. Meski diakhir dengan, menurut saya, akhir yang menggantung, namun film ini sukses memberikan pelajaran berharga tentang kasih saying, ketulusan dan hal – hal inspiratif lainnya.
5. To Sir With Love (1967)
Kisah tentang Poitier yang mengambil posisi mengajar di sebuah sekolah pinggiran di London yang keras guna melunasi tagihan hutangnya yang menumpuk. Menyadari bahwa murid – muridnya perlu diajarkan pelajaran hidup yang lebih penting dari kurikulum yang ada , ia membuang semua rencana pembelajaran konvensional yang ada dan membuat gebrakan. Hal ini memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap murid – muridnya.
Itulah lima film klasik yang layak ditonton oleh para Pengajar Muda selama penempatan untuk menjaga motivasi tetap di batas normal.
Tentu saja dengan catatan bahwa tulisan ini hanya berguna untuk yang daerah penempatannya memiliki listrik. Hahahah.
Sumber: Dari berbagai web hasil pencarian di Google
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda