Tersenyum bersama penjaga kedaulatan Negara

adji prakoso 29 Oktober 2012

Jumat, 19 Oktober 2012 tercipta warna baru di tempat saya mengajar, SDN kepayang. Seorang berprawakan tinggi tegap dan berseragam khas warna hijau loreng masuk dengan langkah yakin menuju sekolah kami. Pemandangan yang anak-anak desa Kepayang tidak pernah lihat sebelumnya. Kami kedatangan tamu prajurit Tentara Nasional Indonesia, bernama Sersan Mayor (Serma) Elfi. Beliau ditugaskan oleh Danramil ( Komandan Rayon Militer ) untuk membantu tugas dari Pengajar Muda di Kabupaten Musi Banyuasin. Tugas membantu memotivasi dan mengajarkan beberapa kegiatan peningkatan kualitas diri bagi siswa siswi di sekolah-sekolah terpencil.

Turunnya prajurit TNI ke sekolah penempatan Pengajar Muda di kabupaten Musi Banyuasin berawal dari silaturahmi ke markas koramil ( Komando Rayon Militer ) dan menyampaikan amanat sepucuk surat dari Markas Besar TNI. Pertemuan di bulan ramadhan langsung disambut hangat Danramil, beliau langsung menyampaikan kesediaannya membantu  Indonesia Mengajar. Menanggapi sambutan positif dan niat tulus Danramil, “Harapannya di sekolah dan desa tempat kami berada terdapat kegiatan bersama dengan prajurit TNI. Tujuannnya memotivasi siswa-siswi mengejar cita-cita setinggi langit dan memberi pemahaman tugas tentara”, ungkap kami. Dampak positifnya meskipun mereka berada di desa terpencil, tetapi semangat dan pengetahuannya bersaing dengan anak-anak kota besar.

Niat baik Pengajar Muda Kabupaten Musi Banyuasin, disambut positif lewat tindakan nyata beberapa prajurit TNI mengunjungi Sekolah kami. Tanggal 17-19 Oktober 2012 menjadi hari penuh warna di sekolah-sekolah pengajar muda. Sekolah saya mendapat jatah tanggal 19 Oktober untuk dikunjungi prajurit TNI. Jauh hari sebelum pelaksanaan saya menyampaikannya kepada tunas-tunas kecil desa Kepayang. Mereka antusias dan tidak sabar menanti kehadiran tentara di sekolahnya. Ketidak sabaran tunas-tunas kecil itu, karena di benaknya tertanam bahwa prajurit TNI adalah patriot yang menjaga Bumi Pertiwi dari ancaman dan gangguan negara lain.

Kamis, 18 Oktober 2012 satu hari sebelum kedatangan Serma Elfi ke SDN Kepayang. Saya bersama murid-murid kelas 4 dan 5 mempersiapkan penyambutan. Kami berlatih menyanyikan lagu selamat datang warisan ibu guru Milastri Muzakkar “pengajar muda angkatan 2” dan Garuda Pancasila. Persiapan penyambutan lainnya adalah membuat tulisan  “Love Tentara” dari kertas plano. Areal penyambutan di halaman sekolah dan dimulai ketika prajurit TNI melangkah menuju sekolah.

Pukul 07.00 WIB Serma Elfi melangkah masuk  halaman sekolah. Antoni siswa kelas 5 yang dipercayakan memimpin penyambutan berteriak lantang “SDN kepayang”, disambut gemuruh suara menyanyikan lagu selamat datang dan garuda pancasila. Siswa siswi yang bertugas membawa potongan tulisan “Love Tentara” berjejer di depan teman-temannya sesuai urutan. Sambutan sederhana, dikhiasi senyum keceriaan anak-anak menyambut datangnya penjaga kedaulatan negara. Setelah itu Serma Elfi menyalami barisan tunas-tunas kecil desa Kepayang.

Kegiatan di lanjutkan dengan bincang hangat antara dewan guru dan prajurit TNI, sembari menunggu pukul 07.30 WIB untuk melaksanakan pelajaran baris-berbaris yang dipimpin langsung oleh Serma Elfi. Kepala sekolah menyambut hangat kedatangan prajurit TNI ke sekolahnya, “Saya berharap ada sinergi antara SDN Kepayang dengan TNI, agar kedepannya bisa terus membantu kegiatan disekolah dan memotivasi murid-murid kami”, ujar kepala sekolah. “Sebagai individu dan prajurit TNI mendukung sepenuhnya program yang diadakan adik-adik Indonesia Mengajar, Komandan juga mensuport penuh kegiatan mereka. Jika diperintahkan oleh Komandan kami sepenuhnya siap untuk berkunjung ke sekolah ini. Apabila memungkinkan dibuat reguler saja kegiatan semacam ini. Kedepannya tinggal tim pengajar muda berkordinasi dengan danramil”, ungkap Serma Elfi.

Aktivitas berlanjut dengan pelajaran baris-berbaris. Siswa siswa bergelora menyambut pelajaran pagi hari itu, maklum ini pertama kalinya dibimbing oleh tentara. Semua mengikuti pelajaran dengan seksama. Meskipun pelajarannya baris-berbaris yang cenderung membosankan, Serma Elfi membungkusnya dengan suasana santai dan diselingi senda gurau. Satu jam pelajaran tunas-tunas kecil dilatih baris berbaris, kegiatan diteruskan dengan memotivasi mereka untuk mengejar cita-cita setinggi langit.

“Siapa yang bercita-cita jadi tentara” ?, tanya Serma Elfi. Sekitar belasan murid mengakat tangannya. Bapak Elfi melanjutkan ceritanya yang bermakna tentang semangat mengejar cita-cita. Beberapa murid juga bertanya kepada prajurit TNI itu, tentang latar belakang kehidupan dan tugasnya sebagai tentara. Sebuah penghargaan di ucapkan Serma Elfi, “hebat murid-murid SDN Kepayang. Mereka aktif sekali bertanya kepada saya. Ini potret kecerdasan seseorang”. Senyum bersama TNI itu ditutup dengan memberikan kehormatan kepada bapak Elfi untuk menilai dan mencicipi hasil karya praktik memasak siswa siswi kelas 6. Tidak lupa bingkisan surat ucapan HUT TNI yang ke 67 dari murid-murid SDN Kepayang diberikan kepada Serma Elfi dan rekan sejawatnya. Sungguh moment luar biasa melihat ketulusan TNI membantu tugas guru-guru untuk mendidik anak-anak di daerah-daerah terpencil.

 

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua