info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Hanyutlah dalam alirannya.. tetapi janganlah biarkan dirimu terlarut.

Adeline Susanto 6 Oktober 2011

 

06 Oktober 2011

Hari ini aku menemukan pesan beruntun. tapi sama.

Yang pertama adalah tentang dokter baru bapakku. Bapak yang divonis oleh dokter-dokter spesialis di Makassar menderita gagal ginjal kronis. Fungsi kedua ginjal Bapak dikatakan tidak normal. Para dokter di kota besar itu menyatakan bahwa jalan satu-satunya adalah cuci darah. Setidaknya cuci darah akan memperpanjang umur jika telaten dilakukan.

Pagi tadi aku mengantar Bapak pergi ke Kecamatan Sebelah. 23 km  dari rumah. Sampai di sana seharusnya mengambil nomor urut untuk berobat. No 145. Urutan pasien saat saya datang baru sampai no 3. Bisa stress menunggu kami. Untung dikasih nomor oleh tetangga yang sudah dapat beberapa hari sebelumnya tapi ternyata tidak bisa datang.

Dokter ini mengeluarkan alat, memasukkan data umur bapak. Alat pendeteksi penyakit dalam katanya. Dan.. menurut alat itu, bapak tidak sakit. Ia hanya kelebihan zat kapur. Memang zat kapur ini jika bercampur dengan asam urat bapak dapat menyebabkan batu ginjal , tapi menurut alat tsb, bapak masih sehat. Yang sebelumnya banyak pantangan makanan, sekarang dihilangkan sama sekali. Yang sebelumnya dilarang merokok, sekarang diizinkan supaya tidak jadi beban pikiran.

Dokter ini bilang.. “saya yakin bahwa pasien tidak tahu sakitnya apa.  Terserah pasien mau mengeluh apapun saya tidak akan menjadikannya dasar analisa”. Cara pengobatannya adalah gizi yang baik tanpa pantangan, penggunaan alat, dan obat. Berbeda sekali dengan dokter lain yang mendasari analisis awalnya justru dari keluhan sakit yang diderita pasien.

Yang pasti, dokter aneh ini telah menyembuhkan banyak sekali orang. Analisisnya hampir dapat dikatakan akurat dan pengobatannya dirasakan sangat baik. Itulah sebab ratusan orang datang dari jauh untuk diperiksanya. Dan beliau yang bekerja di Soroako menyempatkan sebulan 2 kali datang ke kecamatan Pamboang untuk memberikan dirinya pada masyarakat.

 

Berikutnya..

Alm Steve Job. Semoga beliau diterima di siniNya. Mendengar berita kematianya, aku mencari jejak-jejak hidup yang pernah dia tinggalkan.. dan aku menemukan kutipan di bawah ini

"It's really hard to design products by focus groups. A lot of times, people don't know what they want until you show it to them."

Orang-orang seringkali nggak tau apa yang mereka mau sampai kita sendiri menunjukkannya. Dan itu berhasil untuk produk yang digagasnya. Produk Apple adalah bukti nyata. Siapa ngeh sebelumnya kalau personal computer itu sebenernya perlu sampai di-publish sama Apple. Lalu gadget kecil yang multifungsi macam iphone, mana ada di pikiran orang sebagai bagian dari keinginan sebelum diperlihatkan.

 

Kedua hal tadi, terutama yang saya tebali.. semuanya mengarah pada masalah yang saya hadapi. Penempatan PM3. Sebelumnya, saya ingin menempatkan PM3 di rumah yang saya tempati sekarang. Alasan pertama adalah karena V-SAT dipasang di tempat saya. Alasan berikutnya karena Ibu tidak punya anak dan meminta dengan sangat supaya pengganti saya akan tetap di rumah. Sebelumnya saya mengiyakan. Sampai hari ini. Sampai saat saya dicerahkan bahwa orang-orang di desa saya mungkin tidak memikirkan pengembangan desa sejauh saya memikirkannya. Keinginan mereka adalah keinginan semu setelah melihat sebuah sosok yang dianggap baik selama setahun ini. Sosok yang dianggap “template”, baik pribadi maupun segala sesuatu di sekitarnya. Padahal, keinginan mendapatkan hal serupa yang kemungkinan memang tidak akan mereka dapatkan.

Saya memutuskan PM3 harus pindah. Mohon maaf karena tempat selanjutnya tidak akan senyaman rumah saya. Tidak akan sedekat rumah saya dari sekolah. Tapi Jika Tuhan berkenan, akan lebih banyak potensi yang bisa dikembangkan apabila lokasinya lebih ke dalam desa. Akan lebih banyak orang tercerahkan untuk mengenal Indonesia.

 

Maaf, Ibu.. bukan saya tidak mempedulikanmu keinginan dan amarahmu. Maaf, Bapak.. bukan saya tidak ingin ada orang lain yang menjagamu setelah saya pergi. Hati kecil ingin sekali memenuhi keinginanmu. Tapi kecintaan pada desamu memaksaku memilih lahan yang lebih baik untuk ditanami. Semoga ini bukan hal yang salah.. Percayalah saya akan terus mendoakanmu dan menyayangimu.

anakmu, Aline


Cerita Lainnya

Lihat Semua