Belajar Bersyukur dari Sahmansyah

Abdullah Kholifah 12 Oktober 2014

Hari ini aku belajar untuk selalu bersyukur dari Sahmansyah, salah satu muridku yang duduk di kelas 5. Meskipun memiliki kekurangan pada salah satu bola matanya, namun Sahmansyah dapat kukatakan merupakan murid yang paling gemar membaca di banding 190-an lebih murid SDN 005 Tanjung Harapan yang lain. Tidak mengherankan jika ia menjadi murid yang cemerlang di karenakan kebiasaan membacanya itu. Beberapa lomba baik, level kecamatan sampai level kabupaten pernah ia ikuti.

Betapa tidak, setiap pulang jam sekolah, hanya Sahmansyah satu-satunya murid yang bertahan dan betah membaca setiap buku yang ada di perpustakaan sekolah, terlebih buku yang bertemakan sains dan sejarah. Tidak jarang aku menemaninya sampai jam 4 sore, itu pun aku ingatkan untuk pulang dikarenakan hari sudah sore dan takut ia di cari oleh kedua orang tuanya. Dan setiap pulang pasti ada saja buku yang di pinjam untuk di bacanya di rumah. Setiap kali ditanya, “Sahmansyah, kenapa kamu suka sekali membaca buku ?” ia pasti menjawab, “saya ingin seperti orang sukses Pak, kan kata bapak tidak ada orang hebat yang tidak suka baca buku”. 

Sahmansyah seakan sadar betapa nikmat bola mata itu harus di manfaatkan sebaik mungkin sebagai karunia yang tuhan berikan, meskipun ia memiliki bola mata yang tidak sempurna. Sahmansyah mengingatkan kita yang selama ini mungkin mengabaikan karunia tuhan yang tak terkira setiap harinya. nikmat sehat, nikmat panjang umur, dan jutaan nikmat lain yang tak mungkin kita tuliskan meskipun laut menjadi tintanya dan ranting pohon di dunia menjadi penannya.

Sahmansyah dengan perilaku sehari-seharinya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa bersyukur bukanlah sesuatu yang sulit, bersyukur tidak memerlukan syarat dan kondisi yang njlimet, bersyukur adalah menyadari bahwa begitu banyak hal yang diberikan tuhan kepada kita meskipun kita menyadari bahwa kita tidak sempurna sembari memaksimalkan pemberian tuhan tersebut dengan sebaik-baiknya sebagaimana mestinya.

Di sini, di Desa Selengot, sekali lagi belajar bahwa bersyukur juga merupakan bagian dari nikmat yang tidak setiap orang miliki. Berapa banyak mereka yang diberikan nikmat keluangan waktu dan kelapangan harta namun tidak mensyukurinya. Bersyukur sekali lagi bisa belajar untuk bersyukur, bersyukur sekali lagi mendapatkan begitu banyak hikmah dan juga pengalaman yang mungkin tidak semua orang bisa rasakan. Bersyukur memiliki murid yang bernama Sahmansyah yang mengajari pentingnya rasa syukur.  

 

 

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua