Semarak Menyambut Kemerdekaan

Abdul Rasyid Harman 15 Agustus 2014

Merdeka!!!

69 tahun yanga lalu Bangsa ini memproklamirkan kemerdekaannya dari tangan penjajah. Hingga detik ini berbagai kemajuan di bidang pembangunan infrastruktur terus berjalan. Semua tak lepas dari perjuangan dan pengorbanan para Pahlawan yang telah berjuang dengan jiwa dan raga.

Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia menggema di seluruh penjuru Negeri. Mulai dari masyarakat yang tinggal di kota hingga masyarakat yang tinggal di Desa. Semua bersuka cita memeriahkan hari bersejarah yang telah membebaskan Bangsa Indonesia dari tangan penjajah ini.

Berbagai kegiatan pun ikut dilaksanakan untuk menyambut Hari Proklamasi. Siswa dan Guru di SDN 1 Mangsang, tempat saya bertugas sekarang juga turut memeriahkan peringatan Kemerdekaan dengan mengadakan berbagai lomba. Meskipun jauh dari hingar bingar kemajuan teknologi, siswa dan guru tetap bersemangat untuk menyambut Hari Kemerdekaan.

Berbagai perlombaan 17-an pun diadakan. Seperti lomba balap kelereng, makan kerupuk, balap sarung, sepak bola sarung, dan lomba joget balon. Selain untuk menumbuhkan semangat Nasionalisme kepada anak-anak, berbagai lomba ini juga bertujuan untuk meningkatkan jiwa patriotisme dan menumbuhkan semangat untuk berkompetisi di dalam diri anak-anak. Tentunya berkompetisi dengan cara yang sehat dan tidak melanggar aturan.

Saya pun ikut menjadi bagian dalam euforia Kemerdekaan Republik Indonesia yang kali ini saya rayakan bersama anak-anak, para Guru serta warga masyarakat yang berada di Desa Mangsang, sebuah desa yang berada di tepi sungai Lalan, anak sungai Musi, Sumatera Selatan.

Ada satu lomba yang  menarik dan bagi saya adalah satu hal yang baru dalam perlombaan menyambut hari Kemerdekaan. Lomba Joget Balon. Lomba joget balon bagi anak-anak adalah sebuah keseruan yang bisa dibilang tak ada duanya. Lomba ini menguji ketahanan dua orang peserta dalam mempertahankan balon yang mereka letakkan di wajah agar tidak jatuh. Dan mereka tidak boleh diam, harus joget mengikuti irama musik yang sedang diputar.

Musik apa? Musik apalagi kalau bukan musik Dangdut. Iya musik dangdut yang sudah dikreasi ulang dengan tempo yang cepat.

Semua anak, termasuk para Guru tak kuasa menahan tawa ketika menyaksikan aksi anak-anak saat mengikuti lomba joget balon ini. Seperti halnya lomba lain, ada yang menang dan ada yang kalah. Dalam loma joget balon ini, peserta yang menang adalah yang balonnya tidak jatuh hingga musik selesai.

Lomba Sepak Bola sarung juga menjadi primadona dalam rangkain lomba yang diselenggarakan di Sekolah. Lebih-lebih ketika yang menjadi pemain adalah anak perempuan. Ya, lomba sepak bola sarung putri. Meskipun lapangan sekolah becek, karena sehari sebelumnya hujan mengguyur Desa, hasrat anak-anak untuk mengikuti lomba sepak bola sarung ini tak terbendung. 

Permainan sepak bola sarung putri ini ramai bukan main. Bukan karena teriakan penonton yang ikut menyemangati para pemain, namun karena suara dari para pemainnya sendiri yang selalu berteriak histeris ketika akan menendang bola.  Teriakan itu akan bertambah volumenya ketika ada salah satu pemain yang mendekati tiang gawang dan akan melakukan tendangan ke arah gawang. Seru sekali.

Saya pun ikut tertawa dan hanyut dalam euforia di musim Kemerdekaan Rebublik tercinta ini. Betapa indah, nikmat yang telah dianugerahkan oleh sang Maha Kuasa kepada Bangsa Indonesia, nikmat Kemerdekaan.

Jauh dari semarak perayaan Kemederkaan, saya merenung dalam fikir, apakah bangsa kita sudah benar-benar Merdeka? Apakah kemerdekaan yang seutuhnya itu? Apakah hanya sebatas selebrasi suka-cita?

Entahlah, saya juga masih dalam perjalanan mencari jawaban-jawaban itu. Atau ada diantara teman-teman dan pembaca yang mau menjawabnya?

Salam,

@arasyidharman


Cerita Lainnya

Lihat Semua