Pemuda kelahiran Jakarta, 16 Januari 1991 ini menyelesaikan masa sekolah menengahnya di SMA Kolese Kanisius sebelum kemudian menamatkan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada (UGM). Pecinta olahraga lari, sepakbola, dan sepeda ini pernah tergabung antara lain dalam Keluarga Mahasiswa Katolik Teknik dan Young Interfaith Peacemaker Community Indonesia. Ia pernah menjabat steering committee dan koordinator kegiatan-kegiatan bertema sosial-kemasyarakatan yang kebetulan menjadi passion-nya, menjadi relawan logistik erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta, serta pernah menjadi relawan program pertukaran kebudayaan bersama mahasiswa-mahasiswa asal Jepang.

Pengalaman menjadi guru Bahasa Inggris di sebuah SMP di Malang telah merangsang ketertarikan penggemar Pat Metheny ini di bidang kepengajaran. Namun, pertemuan singkatnya secara kebetulan dengan pendiri Gerakan Indonesia Mengajar di penghujung tahun 2013-lah yang mendorongnya untuk memutuskan terjun ke dalam dunia pendidikan. Dengan menjadi Pengajar Muda, ia ingin ambil bagian dalam secuplik fase pertumbuhan anak-anak Sekolah Dasar untuk menjadi orang-orang terbaik di bidangnya kelak. Mendirikan sekolah gratis yang berkualitas serta berhasil finis di berbagai perlombaan maraton dunia merupakan cita-cita Rizky dalam jangka panjang.

Selama periode 2014-2015, ia bertugas sebagai guru di SDN Kalama serta menjadi koordinator tim Pengajar Muda di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.