Perempuan berkaca mata ini akrab disapa Asiyah, Sulung dari tiga bersaudara ini lahir di Soppeng, 5 Juni 1996. Menyelesaikan pendidikan S1 di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar pada tahun 2018. Gadis berdarah bugis ini menghabiskan masa kecilnya di Kabupaten Soppeng, lalu beranjak pindah ke ibu kota Sulawesi Selatan, dan menetap bersama orang tuanya di sana.

Semasa kuliah, Asiyah aktif berkegiatan dalam lingkup internal dan eksternal kampus. Belajar banyak hal tentang seni dan kehidupan di Bengkel Sastra JBSI FBS UNM. Mendirikan komunitas yang bergerak dalam bidang sosial pendidikan yang bernama Rumah Berbagi Asa di tahun 2015. Menggerakkan isu literasi kota dengan membangun gerakan yang dirintisnya bersama anak-anak muda kota Makassar, yaitu Ruang Ketemu. Belajar Crafting dan mengorganisir beberapa kegiatan bersama Komunitas Qui-qui Makassar, serta belajar meneliti di Tanahindie. Di beberapa waktu senggang kuliahnya digunakan untuk menulis puisi dan cerpen dan menjadi Tim Pengajar di beberapa project Rektor Institute.

Semangat dan keyakinan yang kuat mengantarkannya pada keputusan yang besar,  untuk menerima sebuah kehormatan yang sangat mulia, dengan mengabdikan diri selama setahun di SDN 2 Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil. Membawa misi-misi kebaikan untuk daerah  terbaik yang kelak akan menjadi tempat tumbuh dan mekarnya bunga-bunga yang mengharumkan nama bumi pertiwi. Baginya setiap tempat adalah pengabdian. Setiap pencapaian adalah bagian dari proses. Semoga apapun yang dilakukan senantiasa bernilai pahala di sisi-Nya.”