Nanik Nor Laila
Pengajar Muda XXVI - SeruyanNanik Nor Laila, itulah orang tuaku memberi nama. Nama yang cukup sederhana, ia lahir di kabupaten kecil tak cukup familiar didengar “Situbondo”. Perempuan
kelahiran 2002 ini adalah lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang. Rasanya tidak lengkap tanpa memberi kebermanfaatan, dirinya aktif mengajar ngaji sebagai mentor sebaya saat awal perkuliahan.
Ilmu yang ia bawa dari pesantren ingin ditularkan melalui kegiatan tersebut. Namun tak berlangsung lama covid melanda, mengharuskannya untuk pulang kampung. Tak selang beberapa bulan, ia mencoba untuk bisa keluar dari zona nyamannya di rumah dengan mendaftar
Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) program MBKM. Akhir 2021 ia berangkat ke Aceh dan bertukar ilmu dengan Universitas Bina Bangsa, Aceh. Program tersebut berlangsung selama 4 bulan, bertukar sementara bermakna selamanya. Merdeka Belajar adalah bentuk kebebasan kita untuk mengeksplor pendidikan dengan cara yang kita pilih. Di 2022 ia mengikuti program kampus merdeka untuk kedua kalinya yakni Kampus Mengajar (KM), ditempat di daerah 3T merupakan tanta ngan tersendiri baginya. 6 bulan berlalu, ia mendaftar Asistensi Mengajar (AM) di Krabi Thailand, yang mana program ini adalah bagian dari kampus merdeka juga.
Setelah lulus kuliah 2023, ia mendaftar Pengajar muda, namun ketertarikannya dengan Gerakan Indonesia Mengajar sudah sejak dulu ia pendam. Motivasinya sederhana, ingin mengenal Indonesia secara lebih dekat dan ingin menjadikan hidupnya selama 21 tahun ini lebih bermakna dengan ikut berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa. Baginya, pengajar muda adalah sebuah amal jariyah, yang harus dilakukan secara ikhlas dan bersungguh-sungguh. Pengajar muda adalah tangan panjang orang-orang baik diluar sana yang telah mempercayakan kepada Indonesia Mengajar.
Cerita dari Nanik Nor Laila
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda