Muhammad Muqorrobin Ist
Pengajar Muda XVIIBiasa dipanggil Robin, merupakan pemuda lereng gunung yang punya alergi dingin lengkap dengan pembawaan kalem terkesan sendu. Walaupun begitu, ia berusaha tegas dan ceria. Anak sulung dari pasangan Istamarudin dan Nurul Hidayah ini semenjak kecil punya minat belajar yang tinggi, dan ketertarikannya pada pemerintahan menjadikannya lulus cumlaudedari jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Airlangga (Unair).
Saat kuliah, Robin aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP. Menjadi bagian dari HMI membuat pikirannya terbuka akan perbedaan. Selain itu, ia juga berminat pada penelitian, khususnya sektor publik. Minat itu ia tuangkan dalam lomba hingga membawanya juara II PIM Unair 2015 bersama tim, dan juga pada skripsinya tentang kolaborasi lintas sektor penanggulangan penyakit TB-HIV di Kabupaten Blitar.
Setelah lulus, Robin menjadi sukarelawan di Yayasan Peduli Kasih ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) - Surabaya. Berawal dari tak sengaja mencoba, Robin malah menemukan tujuan hidupnya disini. Ia jatuh cinta pada anak-anak. Ia mengagumi orang tua ABK yang hebat, juga para pegiat sosial yang selalu optimis dengan semangat berbagi dan belajar. Di yayasan, Robin dipercaya dalam berbagai peran, dari menjadi ketua relawan, staff bidang kajian dan pengembangan, hingga menjadi ketua pelaksana--menjadikan jiwa sosialnya terasah. Selepas itu, Robin meneruskan pengalaman sosialnya di Hermanto Tanoko Foundation (HTF) dari Grup Tancorp sebagai Foundation Staff.
Bergabung menjadi Pengajar Muda merupakan impiannya sedari dulu. Mengajar adalah tugas mulia yang telah dilakukan oleh ayah ibunya. Terinspirasi dari anak-anak dan orang tuanya, teman sukarelawan serta keluarga, Robin memutuskan untuk menjadi Pengajar Muda dan mendapat amanah selama setahun mengajar di SD Lentong Baru, Desa Danau Bungara, Kabupaten Aceh Singkil.
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda