Intan Pransischa Fitri

Pengajar Muda XIV

Intan seorang perempuan yang merasa lucu ketika dipanggil Intan karena nama udaranya adalah Odang, sosok tomboy kelahiran Palembang-Sumatera Selatan memiliki kegemaran untuk menikmat kesunyian di hutan belantara, menggilai keindahan alam, budaya dan kearifan lokal masyarakat di Indonesia ini merupakan lulusan fakultas kehutanan UGM.

Hobbinya berorganisasi baik internal dan ekternal kampus membuatnya menjadi lebih terbuka terhadap segala hal termasuk dunia pendidikan dan konservasi alam. Beberapa organisasi yang pernah digeluti seperti menjadi ketua komisi di Dewan Perwakilan Mahasiswa FKT UGM, volunteer pengajar sekolah alam di komunitas sekolahku pecinta alam, dan beberapa organisasi luar kampus lainnya, walaupun Banyakkegiatan yang dia geluti di organisasinya mendaki gunung menjadi salah satu kegaiatan yang tidak pernah alfa dilakoni karena baginya gunung sebagai “balancer-evaluator-controller” dalam hidupnya.

Kontribusi kecilnya di dalam dunia pendidikan dimulai sejak masih di Sekolah Menengah Atas melalui program smanda english service disekolah Ia melihat langsung bagaimana timpangnya pendidikan di Kabupaten Musi Banyuasin dan Palembang ditahun 2009, ditambah pengalaman langsungnya pada pengabdian masyarakatnya di Friwen, Raja Ampat tahun 2014 , di tahun 2015 pengalaman kerjanya dibidang konservasi alam yang meletakkannya pada posisi dapat melihat langsung perkembangan konservasi alam dan pendidikan di Malinau, Kalimantan utara semakin membuatnya bertekad untuk ikut berkontribusi di dunia pendidikan khususnya mengentaskan buta aksara di Indonesia khususnya di daerah 3T. SDN Emplawas, Kecamatan Babar Timur, Maluku Barat Daya merupakan “privilege sekaligus golden tiket untuk menjadikannya berguna untuk nusa dan bangsa,serta sebagai titik awal mewujudkan mimpinya.