Fitria menyelesaikan studi jenjang sarjananya dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan jenjang master dari National University of Singapore. Setelah lulus dan bekerja di sebuah kantor hukum di Jakarta, Fitria magang di Pengadilan Perang PBB di Kamboja. Selama magang, Fitria terlibat dalam proses peradilan para petinggi rezim Khmer Merah dan memberikan bantuan hukum kepada para korban dalam menuntut ganti rugi atas kejahatan rezim Khmer Merah di Kamboja. 

Sejak saat itu, permasalahan hak asasi manusia telah menyentuh hati Fitria dan akhirnya ia bekerja di sebuah organisasi non-pemerintah untuk pengembangan hak asasi manusia di Negara-negara di ASEAN. Selain isu HAM, Fitria juga pernah terlibat dalam proyek lingkungan hidup, antara lain pengurangan emisi karbon dalam bentuk penyelamatan hutan Indonesia dari deforestasi dan kerusakan hutan (REDD). Terakhir, Fitria terlibat dalam sebuah proyek Bank Dunia dalam mereformasi peraturan perundang-undangan yang sudah tidak sejalan dengan cita-cita perekonomian nasional. 

Selama kuliah, Fitria meraih beberapa prestasi internasional dalam bidang kompetisi simulasi peradilan dan juga menjadi pelatih utama tim Fakultas Hukum UI dalam kompetisi tersebut di Washington D.C., Amerika Serikat.