info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Wapres RI terima Pengajar Muda

1 November 2011

(01/11) – Sebanyak 47 Pengajar Muda yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) siap diberangkatkan pada hari Kamis (03/11) menyusul 123 Pengajar Muda lainnya. Mereka diterima oleh Wakil Presiden RI Boediono pada Selasa siang (01/11).

Sarjana-sarjana Indonesia terbaik tersebut dipilih melalui seleksi ketat yang diikuti 5266 pendaftar secara online. Setelah mengikuti pelatihan intensif selama tujuh minggu, mereka siap mengabdi di daerah-daerah dengan akses dan kualitas pendidikan yang sangat terbatas. Ke-47 pengajar muda tersebut akan ditempatkan di sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Bengkalis (Riau), Tulang Bawang Barat (Lampung), Paser (Kaltim), Majene (Sulawesi Barat) dan Halmahera Selatan (Maluku Utara).

Bersamaan dengan itu, Indonesia Mengajar juga membuka pendaftaran pengajar muda berikutnya.

Berdiri pada tahun 2010, Gerakan Indonesia Mengajar yang lahir dari gagasan Anies Baswedan yang langsung didukung perusahaan energi nasional Indika Energy Group telah berhasil menjangkau 18.003 siswa, tersebar di 117 desa di 14 kabupaten, 14 provinsi. Gagasan itu awalnya muncul melalui pengamatan mendalam terhadap kurang meratanya penyebaran guru berkualitas di tanah air.

“Pendidikan bukan sekedar program pemerintah, sekolah, atau guru. Pendidikan harus melibatkan semua orang karena mendidik adalah tugas setiap orang terdidik,” ujar Anies Baswedan, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. “Dari Aceh Utara hingga Fakfak, dampak positif para Pengajar Muda telah terasa. Bola telah bergulir dan terus membesar.

Kita semua bersemangat dan berharap apa yang telah dicapai selama ini terus kita tingkatkan,” tambahnya. Pada tanggal 28 Oktober 2011 lalu, para Pengajar Muda di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur telah dikunjungi oleh para inisiator gerakan ini. Anies Baswedan, Wakil Komisaris Utama Indika Energy Agus Lasmono serta Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid hadir pada kunjungan tersebut.

Pada kunjungan tersebut, Agus Lasmono menyatakan rasa puasnya. “Saat Gerakan Indonesia Mengajar masih berupa gagasan, kami melihat bahwa visi kami sejalan, yaitu untuk membantu pendidikan Indonesia. Di sisi lain, kami yakin banyak anak muda berkualitas yang peduli pada masa depan bangsa. Karena itulah kami ikut mendorong realisasinya sebagai salah satu program tanggung jawab sosial kami,” ujar Agus.

Ditambahkannya, “Dengan skema ini, di samping pendidikan yang semakin baik, kita akan punya banyak pemimpin masa depan yang memiliki kompetensi global dan pemahaman utuh mengenai masyarakat akar rumput.”

Gerakan Indonesia Mengajar terus mengukir prestasi. Pada Juni 2011 lalu, dua orang siswa binaan Pengajar Muda berhasil menjadi finalis Olimpiade Sains Kuark 2011 setelah menyisihkan sekitar 82 ribu peserta lain se-Indonesia. Kedua siswa tersebut masing-masing berasal dari daerah penempatan Pengajar Muda di Kabupaten Bengkalis, Riau, dan Kabupaten Majene, Sulawesi.

***

foto: Indonesia Mengajar/Imang Jasmine


Kabar Lainnya

Lihat Semua