Suka Cita Perayaan Hari Anak Nasional 2023

1 Agustus 2023

Anak-anak akan terus tumbuh. Di sampingmu, di sekelilingmu, atau di ujung-ujung republik. Usia mereka akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Sejak 2010 Indonesia Mengajar hadir sebagai sebuah gerakan, kami menemui dan membersamai puluhan ribu anak-anak –atau bahkan lebih, berupaya memberikan pendidikan yang selayaknya melalui intervensi yang dilakukan ke orang-orang dewasa di sekitar anak-anak. Selama tiga belas tahun perjalanan, Indonesia Mengajar percaya, bahwa setiap anak dengan ragam warna yang dimilikinya, memiliki satu kesamaan: seperangkat hak. Diantaranya adalah hak untuk tumbuh dan berkembang; hak untuk berpartisipasi; dan usaha  memastikan setiap anak menerima haknya adalah pekerjaan yang harus dilakukan bersama. 

Minggu, 23 Juli 2023, Indonesia Mengajar berkolaborasi dengan Gerakan Ayo ke Taman menyelenggarakan Suka Cita Perayaan Hari Anak Nasional yang bertajuk “Ekspresikan Dirimu, Kenali Potensimu!” yang berlokasi di Tebet Ecopark. Kegiatan ini dirancang dengan sebuah konsep wahana berekspresi yang terdiri dari ruang-ruang positif dan edukatif, untuk anak-anak bisa saling berinteraksi, belajar sembari bermain, sekaligus bersama-sama merayakan hari jadi milik mereka dengan penuh suka cita. Wahana berekspresi itu terdiri dari ruang-ruang gaya belajar; ruang visual, ruang auditori, dan ruang kinestetik, yang semua berawal dan diakhiri di ruang interaksi dengan konsep menjelajah bersama anggota kelompoknya.

Acara yang dimulai dari pukul 07.30 WIB itu diikuti oleh peserta jelajah (usia 7-13 tahun) sebanyak 121 anak dan peserta non jelajah (usia 0-6 tahun) sebanyak 92 anak. Peserta datang berbondong-bondong dari berbagai penjuru Jabodetabek, yang sejak pagi sudah memadati area Tebet Ecopark bagian utara. Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dan pembagian kelompok di ruang interaksi. Peserta jelajah dibagi menjadi 15 kelompok yang masing-masing kelompoknya didampingi oleh satu volunteer fasil jelajah dan mulai menjelajah sekaligus  mengeksplor hal-hal seru di masing-masing ruang.

Di ruang visual, bersama Huma Rumil, Gerakan UI Mengajar (GUIM), dan teman-teman illustrator (Kak Eko dan Kak Ali), anak-anak diajak untuk membuat wayang karakter, yang karakter itu digambar, diwarnai, dan digunting oleh mereka sendiri. Kegiatan ini mengajarkan bahwasannya untuk berekspresi dalam visual, anak-anak punya kebebasan sendiri dan kebebasan berekspresi itu tidak patut dibatasi oleh orang-orang dewasa sekalipun.

Di ruang auditori, suka cita menyeruak ketika Ayo Dongeng Indonesia berkolaborasi dengan Kapella Indonesia menampilkan dongeng musikal. Membawakan cerita dengan tema Fabel, narasi apik yang dibawakan oleh teman-teman Ayo Dongeng Indonesia tersampaikan dan diterima baik oleh anak-anak, terlebih lagi cerita dongeng itu diiringi oleh musik khusus dari teman-teman Kapella.

Lain halnya di ruang kinestetik, kegiatan dimulai dengan sebuah eksperimen gunung berapi dengan beberapa bahan dasar; cuka, soda kue, pewarna makanan. Anak-anak diajak untuk mencoba eksperimen dan menyaksikan secara langsung proses gunung berapi mengeluarkan lava. Setelahnya, proses gamifikasi di ruang kinestetik juga tak kalah seru, ada permainan estafet balap sarung, sendok kelereng, dan menyusun kepingan puzzle. Kepingan puzzle yang disusun pun diambil dari gambar-gambar fauna yang ada di Tebet Eco Park.

Untuk usia non jelajah, anak-anak dan orang tua berkumpul di Kids & Parents Corner, dimeriahkan oleh aktivitas menarik dari Domikado dan Rumah Mainstream. Anak-anak diajak untuk bermain games domikado dan  menggambar karakter Domikado, selain itu, games-games seru yang interaktif juga disajikan oleh Rumah Mainstream yang juga melibatkan orang tua.

Dalam sesi closing, peserta jelajah dan non jelajah berkumpul kembali di ruang interaksi untuk melakukan sesi refleksi perjalanan. Tapi sebelum itu, House of Purposeful Growth dari Bank Jago juga menyisipkan sesi seru di akhir terkait waste management, anak-anak diajak untuk mulai sadar memilah-milah jenis sampah dan bagaimana masing-masing sampah itu diolah nantinya. Peserta juga mendapatkan bingkisan snack dan alat pewarna dari pihak House of Purposeful Growth.

Kegiatan berakhir pukul 11.30 WIB yang ditutup dengan sesi dokumentasi bersama. Untuk panitia penyelenggara, satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah momen refleksi bersama. Beragam cerita-cerita baik selama pelaksanaan kegiatan diungkapkan dengan semangat oleh semua yang terlibat, beberapa volunteer yang hari itu ikut bahkan menceritakan bahwa kegiatan ini menjadi kali pertama mereka terlibat dalam kegiatan volunteering.

“Ikut HAN sebagai volunteer ini adalah pertama kali aku lolos jadi volunteer dan itu sangat berkesan banget. Mulai dari kakak-kakak IM yang sangat ramah dan baik hati, kalau untuk acaranya, bagus banget. Berjalan di luar ekspektasi aku karena aku lihat dari semua cara kerja panitia tuh mereka tulus banget ke anak-anaknya dan berusaha ngasih yang terbaik juga”, ungkap Muthia, salah satu volunteer fotografer yang senyumnya tidak luntur seharian meski harus moving dari ruang satu ke ruang yang lain karena mengabadikan momen.

Selain kolaborator ruang, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Mangkokku yang menyediakan 50 bowl makan siang panitia dan komunitas Izifill yang mendukung pengisian ulang air mineral untuk minum. Perayaan ini sesuai dengan cita-cita Indonesia Mengajar terkait melibatkan berbagai pihak untuk gotong royong dalam pendidikan, sekaligus menjadi momentum bagi setiap orang; terutama orang-orang dewasa, bahwa “it takes a village to raise a child”.


Kabar Lainnya

Lihat Semua