Selamat Bertugas Pengajar Muda angkatan XIII!
29 November 2016“Titip salam dari kami untuk anak-anak yang akan kalian temui,
Orangtua yang sudah ikhlas menerima kalian selama satu tahun ke depan,
Bapak Ibu Guru di sekolah, para relawan, teman, saudara,
siapapun yang akan teman-teman temui di sana, di rumah kedua kalian…”
Saat doa ini didengungkan, beberapa pasang mata menerawang jauh. Beberapa pasang mata lainnya terpejam. Namun tak ada tubuh yang bergeming, tak ada yang limbung karena kantuk, meski malam kian larut dan lelah kian bertumpuk. Bayangan akan segera berangkat ke ujung republik mengentaskan semua lelah. Rasa bahagia akan bertemu keluarga baru di tempat yang sama sekali asing membuncah dalam haru dan tetes air mata.
Sembari doa ini diucapkan oleh Satria Ugahari, Area and Public Engagement Manager Indonesia Mengajar, Pengajar Muda XIII telah resmi menyelesaikan tujuh minggu pelatihan intensif. Mereka, para pemuda yang dengan berani memilih hadir di daerah selama setahun penuh, siap berangkat ke lima wilayah Indonesia Mengajar: Aceh Utara (Prov. Aceh), Natuna (Prov. Kepulauan Riau), Nunukan (Prov. Kalimantan Utara), Banggai (Prov. Sulawesi Tengah), dan Pegunungan Bintang (Prov. Papua).
Prosesi pelepasan Pengajar Muda XIII berlangsung sederhana dan hangat di aula kantor baru Indonesia Mengajar, Jalan Senayan Bawah No. 17, Jakarta Selatan (28/11). Segera setelah 40 Pengajar Muda XIII mengenakan rompi resmi Pengajar Muda, aula yang awalnya hening, segera meriah dengan ucapan selamat, pelukan hangat, tawa penuh semangat. Para alumni Pengajar Muda dari berbagai angkatan, perwakilan mitra yang mendukung program Indonesia Mengajar, serta relawan dari beragam kegiatan Indonesia Mengajar, ikut merasakan kebahagiaan para Pengajar Muda, ikut menyalurkan doa dan berkat untuk penugasan mereka selama setahun ke depan.
Pengajar Muda XIII akan bertugas di 38 sekolah dasar dan tinggal bersama masyarakat setempat. Mereka yang bertugas di Kabupaten Aceh Utara dan Banggai akan menjadi "pelari terakhir", yaitu Pengajar Muda yang berada di tahun kelima, tahun terakhir program Indonesia Mengajar di daerah tersebut. Sementara Kabupaten Natuna, Nunukan, dan Pegunungan Bintang memasuki tahun kedua. Bahkan, empat desa di Pegunungan Bintang baru akan menjajaki tahun pertama. Pengajar Muda di tahun pertama akan merintis komunikasi dan pelaksanaan program hingga lima tahun mendatang.
"Saya tidak terbayang apa yang akan saya lakukan di sana. Pergi ke tempat yang baru pertama kali saya datangi, bertemu orang-orang asing," air mata Martencis merebak saat menanti menit-menit keberangkatannya menuju Kabupaten Nunukan. Martencis, Pengajar Muda yang berasal dari Papua, pertama kalinya menyeberangi samudra untuk mengajar di perbatasan Indonesia-Malaysia. Mengajar hanya salah satu tugas mereka. Pengajar Muda juga hadir untuk mendorong masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi aktif menyelesaikan tantangan pendidikan di daerah masing-masing.
Banyak Pengajar Muda seperti Martencis, meninggalkan rumah, pertama kalinya keluar dari daerah mereka sendiri, mengundurkan diri dari pekerjaan untuk hadir di sisi lain Indonesia. Sejak 2010 hingga 2016, sebanyak 105.904 calon pendaftar terseleksi menjadi 753 Pengajar Muda. Selepas penugasan, mereka berguyub dalam Ikatan Keluarga Besar Alumni Pengajar Muda, meneruskan pengabdian di jalur karier masing-masing.
Tepat, pada hari Selasa (29/11)dan Rabu (30/11), Pengajar Muda XIII telah resmi berangkat. Tangis haru dan tawa yang mengundang rindu mewarnai terminal 2F Bandara Soekarno Hatta. Segera, mereka akan disambut oleh keluarga baru di penempatan masing-masing.
Selamat bertugas Pengajar Muda XIII!
Indonesia Mengajar mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra yang mendukung pelatihan hingga keberangkatan Pengajar Muda XIII. Teruntuk para mitra yang telah meluangkan waktu hadir pada malam pelepasan Pengajar Muda XIII, Orica Mining Services, Kompas Gramedia, Telkomsel, dan Sangobion. Terima kasih pula pada perwakilan para relawan Gerakan Indonesia Mengajar dari Kelas Inspirasi, Ruang Berbagi Ilmu, dan Ruang Belajar.
Ditulis oleh Vassilisa Agata, Public Engagement Officer Gerakan Indonesia Mengajar
Kabar Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda