SATU TAHUN KBKPI PHM ANGGANA: Menyalakan Lentera Pendidikan dari Tepian Mahakam

21 Januari 2025

Oleh Eny Ratnawati, M.Pd

Di sebuah kecamatan kecil yang dikelilingi sungai dan rawa di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sebuah perjalanan besar sedang berlangsung, perjalanan yang membawa harapan baru dalam dunia pendidikan. Namanya KBKPI PHM Anggana. Komunitas Belajar Kukar Pintar Idaman, hasil kolaborasi antara Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Indonesia Mengajar, dan para pendidik di Kecamatan Anggana.

Tepat satu tahun sejak komunitas ini berdiri, jejak transformasinya mulai terasa nyata. Sebagai salah satu anggotanya, saya menyaksikan sendiri bagaimana semangat belajar guru-guru di Anggana menyala kembali. Komunitas ini bukan sekadar forum berbagi, tapi ruang tumbuh—di mana kami saling menguatkan, saling menginspirasi, dan saling bergerak maju.

Keberadaan seorang Guru Penggerak PHM yang ditugaskan khusus di Anggana menjadi pengungkit utama. Ia datang bukan membawa solusi instan, tapi mengajak kami berpikir ulang tentang bagaimana seharusnya pembelajaran berlangsung. Dari sanalah, kami mulai menapaki paradigma baru: Kurikulum Merdeka.

Selama setahun, kami mempelajari banyak hal, mulai dari menyusun Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), hingga menyusun Asesmen dan Modul Ajar yang kontekstual. Tak hanya itu, kami juga memperkuat literasi dalam rapor pendidikan, mendalami esensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dan mencoba berbagai metode pembelajaran aktif yang lebih relevan dengan realita siswa.

Yang paling membekas adalah momen-momen dalam lokakarya rutin yang digelar bergiliran di sekolah-sekolah anggota. Di sana, kami bukan hanya menyimak narasumber. Kami berdiskusi, saling menyimak praktik baik, dan mencari solusi atas tantangan nyata di ruang kelas masing-masing. Ruang-ruang itu penuh cerita, canda, dan kadang, juga air mata; karena kami merasa tidak lagi berjalan sendiri.

Puncak dari seluruh perjalanan ini adalah dua perayaan besar: Pekan Prestasi dan Festival Panen Belajar.

  • Pekan Prestasi menyatukan seluruh siswa dari berbagai pelosok Anggana dalam semangat “Collaboration, Competition, and Champion.” Mereka berlomba bukan hanya untuk menang, tapi untuk percaya diri berdiri di panggung yang mungkin belum pernah mereka pijak sebelumnya.

  • Festival Panen Belajar menjadi panggung bagi para guru. Dengan tema “Kolaborasi, Aktivasi, Kompetensi,” kami menunjukkan pada dunia bahwa proses belajar kami bukan basa-basi. Kami hadirkan bukti nyata: perubahan terjadi, dan kami siap berbagi.

Transformasi ini bukan tentang proyek. Ini tentang perubahan cara pandang. Kami, guru-guru di Anggana, kini lebih percaya diri. Kami melihat kelas bukan lagi sebagai beban, tapi sebagai ruang cipta. Kami belajar menciptakan pembelajaran yang aktif, menyenangkan, dan bermakna, yang menggugah hati dan pikiran siswa kami.

Lebih dari itu, semangat gotong royong tumbuh subur. Kami tak lagi berjalan masing-masing. Kami adalah satu ekosistem. Dan kami percaya: pendidikan di Anggana, yang dulu mungkin hanya muncul sekilas dalam peta nasional, kini tengah menulis sejarahnya sendiri.

Menyalakan Gerakan, Menyulam Harapan

Saya percaya, KBKPI PHM Anggana bukan sekadar komunitas lokal. Ia bisa menjadi model gerakan pendidikan berbasis komunitas yang bisa diadaptasi di banyak tempat. Di daerah lain, yang barangkali juga pernah merasa “tertinggal”, gerakan seperti ini bisa menjadi pelita.

Kami mungkin hanya satu titik kecil di peta Indonesia. Tapi dari titik ini, kami ingin mengirim pesan: pendidikan bisa berubah, asal kita mau bergerak bersama.

Kepada para pendidik, mitra, dan siapa pun yang mencintai dunia pendidikan: mari bergabung dalam gerakan ini. Mari hadir bukan sebagai penonton, tapi sebagai bagian dari perubahan.

Karena seperti yang kami alami di Anggana, perubahan tak harus menunggu sempurna—cukup dimulai dari keberanian untuk percaya bahwa kita bisa. Dan dari sanalah, segalanya mungkin.

 


Kabar Lainnya

Lihat Semua