Mengantar Harapan, Menyemai Kritisnya Pikiran: Kolaborasi Indonesia Mengajar bersama J&T Express

25 Juli 2025

“I think, therefore i am”, ujar Descartes berabad-abad lalu. Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa kemampuan berpikir merupakan inti dari eksistensi manusia. Dalam konteks pendidikan, kemampuan berpikir kritis menjadi dasar pondasi penting dalam membentuk generasi yang mampu menghadapi serta merespons kompleksitas dunia yang kian berubah. 

Dengan semangat inilah, Indonesia Mengajar bersama J&T Express menyelenggarakan pelatihan bagi para guru di Sigi, Sulawesi Tengah, dengan tajuk “Strategi Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.” Kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen untuk menghadirkan ruang belajar bagi para guru di daerah, terkhusus di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. 

Pelatihan ini dirancang untuk membekali para guru pemahaman akan pentingnya berpikir kritis dalam proses belajar mengajar serta membantu para guru mengimplementasikan pembelajaran kritis bagi para siswa. Didorong oleh semangat gotong royong, para pengajar muda yang ditempatkan di Kabupaten Sigi oleh Indonesia Mengajar, turut hadir sebagai fasilitator, berbagi ilmu dan pengalaman, dan mendampingi para guru dalam menyusun strategi pembelajaran yang kritis dan kontekstual berdasarkan profil kebutuhan belajar peserta didik. 

Salah satunya adalah Nadia, Pengajar Muda di SD Sarumana yang membuka ruang diskusi personal (sesi diskusi one-on-one) dengan para guru. Dalam sesi ini, para guru diajak menyusun rencana pembelajaran yang tidak hanya fokus pada capaian pembelajaran, tetapi juga pada kebutuhan belajar siswa di kelas. Bersama-sama, dengan dampingan para pengajar muda Sigi, para guru merancang media ajar kritis berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun. Media ajar yang bukan semata-mata menarik secara visual, namun alat bantu penyampaian pesan materi yang juga mendorong siswa untuk bertanya, menganalisis, dan menyimpulkan sebuah jawaban. 

Di luar pelatihan, para guru juga aktif berdiskusi dan saling bertukar gagasan melalui grup percakapan atau melalui telepon. Semangat ini menjadi cerminan akan tekad guru di Indonesia yang memiliki semangat untuk terus belajar dan berupaya tanpa mengenal batas ruang dan waktu. 

Satya, Pengajar Muda sekaligus fasilitator pelatihan di SD Inpres Lembantongoa dan SD Tokelemo, menekankan pentingnya makna dalam sebuah media ajar. Baginya, media ajar tidak berhenti pada estetika, baik warna maupun bentuk, tetapi bagaimana sebuah media ajar mampu mengaktifkan daya pikir para siswa, sehingga ilmu yang disampaikan dan pemikiran para siswa tidak hanya diterima, namun juga diproses secara mendalam.  Dalam pandangannya, kreativitas dan kemampuan berpikir kritis bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan dua hal yang saling menguatkan. 

Pelaksanaan pelatihan ini berpuncak dalam kegiatan Gelar Karya, sebuah panggung apresiasi sekaligus ruang berbagi para guru untuk dapat mempresentasikan hasil media ajar yang sudah dirancang. Kegiatan tak hanya disambut oleh antusiasme para guru yang rela mempersiapkan perjalanan dari jauh hari, bahkan rela bermalam di lokasi kegiatan demi menjaga hasil media ajarnya, tetapi juga dihadiri oleh guru dari berbagai sekolah di kabupaten Sigi, komunitas lokal di Sigi, serta manajer J&T Express Sulawesi Tengah. 

Dalam kegiatan pelatihan ini, telah menggambarkan bagaimana ketika para guru diberi ruang untuk belajar dan bereksplorasi, membuka peluang untuk menciptakan dan menghadirkan pembelajaran yang bermakna bagi para siswa. Melalui proses ini, tumbuh pemahaman bahwa pembelajaran tidak sekedar penyampaian materi, tetapi juga sarana menumbuhkan daya pikir kritis. Upaya menyemai kemampuan berpikir kritis bukan hanya berdampak bagi siswa, tetapi juga memupuk harapan akan pendidikan berkualitas serta menyalakan semangat mengajar para guru.  Pelatihan ini juga diharapkan menjadi langkah awal yang terus bergulir – menginspirasi praktik pembelajaran yang lebih reflektif, kontekstual, dan relevan dengan keseharian hidup para siswa. 

Melalui kolaborasi ini, Indonesia Mengajar dan J&T Express berupaya menghadirkan ruang belajar bagi para guru. Lebih dari sekedar pelatihan, kolaborasi ini merefleksikan keyakinan bahwa membangun pendidikan yang lebih bermakna dimulai dari kepercayaan terhadap peran guru sebagai agen perubahan. Memberikan ruang bagi para guru untuk bertumbuh bukan hanya sebuah intervensi pendidikan, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa Indonesia. Karena pendidikan bukan semata soal kurikulum dan kegiatan di ruang kelas, tetapi bagaimana setiap manusia terus belajar, bertanya, dan tumbuh bersama. Dan selama ada yang selalu percaya dan berupaya, perubahan yang lebih baik  pasti akan terjadi. 

Terima kasih kami ucapkan kepada para guru, pengajar muda kabupaten Sigi, serta J&T Express yang telah #IkutTerlibat dalam perjalanan ini. Mari terus hadirkan kesempatan belajar berkualitas untuk para guru, untuk para siswa, demi masa depan bangsa Indonesia.

 


Kabar Lainnya

Lihat Semua