info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Profil Kabupaten Kapuas Hulu

16 Juni 2012

Jalan Lintas Kalimantan bukanlah jalan yang mudah. Jalan menuju Kapuas Hulu adalah kombinasi kepiawaian supir menghindari “jebakan” dan “keikhlasan” penumpang terhadap guncangan-guncangan yang melelahkan. Dibutuhkan lebih dari 15 jam dengan kendaraan umum dari ibu kota Kalimantan Barat, Pontianak untuk menuju daerah penempatan di Kapuas Hulu. 

Pada musim kemarau, Sungai Kapuas tidak sedalam biasanya. Beberapa sungai sempit yang kerap dijadikan jalan pintas tidak bisa dilewati. Sesekali masih ada yang nekat menembus sungai yang sudah dangkal, namun selalu berakhir dengan mogoknya perahu di tengah sungai. Puncak musim kemarau adalah bulan Juni.

Sebelum ada jalan darat, penduduk setempat tak bisa kemana-mana di bulan itu. Namun, musim kemarau juga menjadi musim terbaik untuk menangkap ikan. Ikan-ikan dari Sungai Kapuas tersebut biasanya dikirim ke Malaysia menggunakan perahu bermesin 40 pk. Ikan Siluk (Arwana) menjadi komoditas utama di Kapuas Hulu selain ikan air tawar konsumsi. 

Perjalanan menuju kampung-kampung terdalam di Kapuas Hulu tak pernah membosankan. Semakin kecil sungai yang dilalui maka semakin banyak yang bisa disaksikan. Sebuah kampung di kecamatan Bunut Hilir, Nanga Lauk yang letaknya jauh ke dalam celah sempit Sungai Kapuas menawarkan pemandangan yang seru. Jika beruntung, kita bisa menyaksikan burung Rangkok terbang di atas pohon-pohon, atau burung warna warni yang bahkan mungkin belum pernah dilihat orang kota. Tentu saja, kera ekor panjang, biawak yang melintas, serta suara hewan lainnya mudah kita temui. 

Kapuas Hulu adalah kabupaten multi etnis. Suku yang dominan adalah etnis Melayu Kalimantan, Dayak, Tionghoa dan sejumlah kecil pendatang dari Minang. Daerah Putussibau Utara dan Selatan didominasi oleh etnis Tionghoa, Jawa dan Minang yang biasanya menguasai perdagangan. Sementara, etnis Melayu dan Dayak (yang kemudian terbagi lagi menjadi banyak sub suku) banyak mendiami daerah pinggir sungai dan pedalaman.

Sebagai daerah yang multi etnis dan multi agama, Kapuas Hulu yang letaknya ribuan kilometer dari ibukota negara ini justru menampilkan wajah keberagaman yang menyejukkan. Masjid dan gereja kadang berdekatan, bukan hanya di wilayah Putussibau yang ramai, namun di sejumlah kampung-kampung lainnya.

Pengajar Muda Kabupaten Kapuas Hulu

Tahun 2015 - 2016

  1. Andri Rahmad Wijaya (SDN 09 Nanga Lungu)
  2. Dini Arabia (SDN 04 Kepala Gurung)
  3. Febri Hermawan (SDN 12 Semalah)
  4. Vassilisa Agata (SDN 27 Gudang Suai)
  5. Ali Akbar Al Ayubi (SDN 17 Nanga Bungan)
  6. Susi Setyorini (SDN 08 Nanga Lauk)
  7. Ruzwar Wahyudi (SDN 20 Sungai Putat)
  8. Sarah Nurul Khotimah (SDN 05 Landau Badai)
  9. Elisabet Marthawati Samosir (SDN 05 PB Penai)
  10. Atikah Dinarti (SDN 06 Teluk Aur)

 

Tahun 2014 - 2015

  1. Susilo Wati (SDN 04 Kepala Gurung)
  2. Ali Murtadhonuri (SDN 08 Nanga Lauk)
  3. Ronald Hutagaol (SDN 06 Teluk Aur)
  4. Tennie Marlim (SDN 20 Sungai Putat)
  5. Sri Lindawati (SDN 05 PB Penai)
  6. Muhammad Ihsan Nugraha (SDN 12 Semalah)
  7. Erni Yunita Sari (SDN 09 Nanga Lungu)
  8. Asep Ismail (SDN 05 Landau Badai)
  9. Rayestar Bernado (SDN 27 Gudang Suai)
  10. Sangalian Jato (SDN 17 Nanga Bungan)

 

Tahun 2013 - 2014

  1. Kristian Patrasio (SDN 05 PB Penai)
  2. Ira Mayasari (SDN 20 Sungai Putat)
  3. Laura Valencia (SDN 04 Kepala Gurung)
  4. Annisa Meutia Ratri (SDN 06 Teluk Aur)
  5. Andri Rahadiansyah (SDN 27 Gudang Suai)
  6. Rifki Furqan (SDN 17 Nanga Bungan)
  7. Izzatul Muhallilin (SDN 12 Semalah)
  8. Parafitra Fidiasari (SDN 08 Nanga Lauk)
  9. Jaffarus Sodiq (SDN 09 Nanga Lungu)
  10. Ana Minhatul Maula (SDN 05 Landau Badai)

 

Tahun 2012 - 2013

  1. Maria Goretti (SDN 05 PB Penai, Silat Hilir)
  2. Didi Suryana (SDN 20 Sungai Putat, Silat Hilir)
  3. Herry Dharmawan (SDN 04 Kepala Gurung, Mentebah)
  4. Hilda Lu'lu'in Nanda Alfira Devi (SDN 06 Teluk Aur, Bunut Hilir)
  5. Cantika Marlangen (SDN 27 Gudang Suai, Putussibau Utara)
  6. Fardhady Himawan Kusumo Hanggara (SDN 17 Nanga Bungan, Putussibau Selatan)
  7. Dwima Rizky Rudjito (SDN 12 Semalah, Selimbau)
  8. Annisa Novita Dewi (SDN 08 Nanga Lauk, Embaloh Hilir)
  9. A.A.S. Mirah Mahaswari J.M (SDN 09 Nanga Lungu, Silat Hulu)
  10. Aryana Kusumaningrum (SDN 05 Landau Badai, Silat Hulu)

 

Tahun 2011 - 2012

  1. Abdul Aziz Jaziri (SDN 20 Sungai Putat, Silat Hilir)
  2. Ambarwati (SDN 04 Kepala Gurung, Mentebah)
  3. Belgis (SDN 06 Teluk Aur, Bunut Hilir)
  4. Dimas Budi Prasetyo (SDN 27 Gudang Suai, Putussibau Utara)
  5. Jairi Irawan (SDN 17 Nanga Bungan, Putussibau Selatan)
  6. Jaka Arya Sakti (SDN 12 Semalah, Selimbau)
  7. Nahary Latifah (SDN 03 Nanga Empangau, Bunut Hilir)
  8. Neti Arianti (SDN 08 Nanga Lauk, Embaloh Hilir)
  9. Retnosari Hardaningsih (SDN 09 Nanga Lungu, Silat Hulu)
  10. Shinta Ulan Sari (SDN 05 PB Penai, Silat Hilir)
  11. Surahmansah Said (SDN 05 Landau Badai, Silat Hulu)

 

Kembali ke Daerah Penempatan »


Kabar Lainnya

Lihat Semua