Pengalaman Tak Bisa Di-Google!
22 November 2018Cita-cita Indonesia Mengajar adalah mendorong perubahan perilaku. Sebagai organisasi yang mendorong orang untuk terus belajar dan berubah, kami pun harus menjadi seorang pembelajar. excellence.asia memberikan kami ruang tersebut.
"Kalau kalian tidak pernah takut saat jadi public speaker, berarti kalian tidak sungguh-sungguh mempersiapkan diri!" Rudy Lim, salah seorang pemateri untuk kelas Public Speaking pada Maret 2018.
Materinya terkesan remeh, bicara di depan publik selalu dilakukan officer Indonesia Mengajar dari kelompok kecil hingga kelompok berjumlah besar. Namun duduk mendengarkan public speaker profesional, merasa tertohok juga. Yang lebih pakar saja masih suka cemas, apalagi yang masih terbata-bata berbicara. Dari seorang trainer excellence.asia itulah kami jadi diingatkan bahwa cemas dan khawatir bisa menjadi tanda kepekaan kita untuk tidak menggampangkan peran.
excellence.asia juga memperkenalkan kami dengan pembicara dengan karakter unik. Pak Tuhu, trainer untuk High Level Engagement, membuat kami takjub dengan pakaian kuning cerah, dasi kupu-kupu hitam, dan kaos kaki bermotif. Dosen Cross Cultural Communication itu dengan luwes mengajarkan kami menjadi bunglon untuk menghadapi karakter stakeholder berbeda-beda, tetapi tetap jujur menjadi diri sendiri. "Lebih baik tidak memakai barang branded, daripada harus beli barang KW untuk bergaya," katanya soal fashion-nya.
Ruang belajar ini tidak hanya kami simpan untuk officer Indonesia Mengajar saja. Dalam kelas Mengelola Tim, Juli 2018, bersama Pak Rully, kantor membuka kesempatan bagi relawan untuk terlibat. Sebagai gerakan sosial, Indonesia Mengajar ada karena didukung relawan yang menyediakan waktu untuk bekerja membangun cita-cita bersama. Kelas kecil Mengelola Tim kala itu menjadi salah satu perekat komunikasi antara pihak kantor dan relawan.
Tidak ada kelas yang tidak meninggalkan kesan. Di kelas Productivity bersama Pak Wicky, September 2018, kami mengevaluasi dan mencoba beragam teknik mengelola prioritas. Di bulan yang sama, Basic Presentation Skill, bersama Pak Fikri, officer kami mendapatkan mentoring dan praktik mendalam tentang presentasi.
Ilmu mudah didapatkan di mana-mana, namun pengalaman yang membuat kelas tatap muka selalu menarik. Pengalaman inilah yang menjadi ciri khas trainer excellence.asia. Seperti kata Pak Tuhu, trainer kami, "Honey, ada banyak hal yang nggak bisa di-googling!"
-Vassilisa A (Movement and Talent Officer)
Kabar Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda