Lagu Baru: Kisah Visual Indonesia Mengajar Menanam Benih Perubahan
4 September 2012Jakarta (3/9) – Edward Suhadi Production (ESP) akan menggelar pameran foto hasil perjalanan mereka membidik kisah visual Gerakan Indonesia Mengajar menanam benih perubahan. Pameran bertitel Lagu Baru ini akan digelar di Galeri Forme, Jalan Wijaya 1 nomor 39, Jakarta Selatan pada 7-9 September 2012.
Edward, pemilik sekaligus fotografer ESP, barangkali selama ini diakrabi publik sebagai fotografer pernikahan. Namun kali ini terlihat bahwa Edward pun cakap bersenandung tanpa canggung dalam Lagu Baru, mengisahkan perubahan yang dia saksikan ketika mendatangi ujung-ujung republik ini. Di sanalah, putra-putri terbaik bangsa tengah berdiam untuk memenuhi kebutuhan akan guru-guru SD berkualitas, lewat Gerakan Indonesia Mengajar.
Filosofi Lagu Baru bermula dari begitu banyak hal buruk menumpuk dan terjadi berkali-kali di Indonesia. Sebut saja korupsi, kekerasan, diskriminasi, ketidakpedulian, hingga skandal. Demikian berulang-ulang hingga menjadi “lagu lama”, terprediksi dan membosankan. Dia melihat Indonesia Mengajar sebagai “lagu baru” bagi Indonesia. Cerita mereka membuat ribuan orang menoleh dan tersadar bahwa mereka sedang mendengar lagu yang berbeda.
“Pameran ini adalah tentang menyebarkan lagu itu. Bahwa sekarang ada lagu baru, yang Anda, seperti kami, bisa senandungkan,” kata Edward.
Pameran Lagu Baru akan menghadirkan 80 foto dari Halmahera Selatan, Maluku Utara; Paser, Kalimantan Timur dan Tulang Bawang Barat, Lampung. Dalam pameran yang akan dibuka pada Jumat, 7 September oleh Anies Baswedan, penggagas Indonesia Mengajar, juga ada workshop fotografi oleh ESP pada Sabtu, 8 September dan lelang 3 foto yang dipandu Rene Suhardono dan Ernest Prakasa pada Minggu, 9 September. ESP mendonasikan seluruh keuntungan kegiatan ini untuk Gerakan Indonesia Mengajar.
Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono menyambut baik inisiatif Edward dan rekan-rekan ESP. Dia mengatakan, Indonesia Mengajar sebagai gerakan ingin mengajak sebanyak mungkin pihak, termasuk kalangan profesional seperti Edward, untuk turun tangan menyelesaikan masalah pendidikan. Karena itu, Indonesia Mengajar terbuka terhadap semua pihak yang ingin bekerja sama, selama berada dalam satu semangat untuk memperbaiki.
Hikmat menambahkan, “yang membedakan Edward yaitu keberangkatannya atas inisiatif dan biaya sendiri kemudian dia menyumbangkan seluruhnya untuk Indonesia Mengajar,” ucapnya.
Pameran ini terbuka untuk umum dan tidak dikenakan tiket masuk. Pengunjung bisa menikmati 'senandung' Lagu Baru mulai pukul 14.00 sampai pukul 20.00 setiap harinya.
Kabar Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda