info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Anak Kapuas Hulu Kembali Lolos ke Final Lomba Sains

15 Agustus 2014

Febri Kristian Yafet dan Minarti, dua siswa kelas VI SDN 09 Nanga Lungu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, lolos ke final lomba sains Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2014 bersama 17 tim lainnya. Mereka terpilih menjadi salah satu finalis lomba berkat karya ilmiah mereka yang diberi nama Sistem Otomatis Pemberi Tekanan Pada Alat Tugal.

Kris dan Minarti berasal dari salah satu desa di Kecamatan Silat Hulu, sebuah tempat yang penduduknya mayoritas dari Suku Dayak dan memiliki mata pencaharian sebagai petani ladang dan penoreh getah karet. Sebagai anak yang mulai beranjak besar, mereka pun dilibatkan dalam kegiatan bertani yang dilakukan orang tuanya. 

Salah satu tahapan bertani yang harus mereka lakukan adalah membuat lubang di tanah untuk meletakkan benih atau disebut menugal. Biasanya, menugal ini dilakukan dengan semacam tongkat yang ditusukkan ke tanah sampai mencapai kedalaman yang diinginkan. Pekerjaan ini jadi sangat menguras keringat ketika lubang yang terbentuk ternyata kurang dalam sehingga proses menugal harus diulang kembali.

Kris dan Minarti lalu tercetus ide sederhana. Alat tugal yang biasa mereka gunakan diberi tambahan pemberat agar bisa menembus tanah lebih dalam. Hasilnya, lubang yang ditugal dengan alat tugal berpemberat ini mencapai kedalaman yang dibutuhkan padahal dengan modal tenaga yang sama. Melihat temuan mereka, Pengajar Muda yang bertugas di Nanga Lungu, Jaffarus Shodiq pun mendaftarkan karya keduanya ke seleksi KJSA 2014.

Beberapa bulan berselang, pengumuman baik itu pun datang. Kedua anak Nanga Lungu ini diundang untuk mempresentasikan karyanya di babak final KJSA di Jakarta, Agustus 2014. Bersama Pengajar Muda penerus di Nanga Lungu, Erni Yunita Sari, mereka memaparkan karyanya di depan juri dengan penuh percaya diri.

Kris dan Minarti seperti mengikuti jejak Nico dan Tera, dua teman mereka dari desa lain di Kapuas Hulu yaitu Nanga Bungan, yang lolos ke babak final lomba serupa di tahun 2013. Nico dan Tera bahkan terpilih menjadi pemenang dengan karyanya yang berupa lubang penguras perahu dan berhak mendapatkan kesempatan berkunjung ke Science Center di Singapura.

Mari doakan Kris dan Minarti dapat memenangkan kompetisi ini! Mereka membuktikan bahwa setiap anak di seluruh Indonesia punya talenta dan berhak mendapatkan kesempatan yang sama.


Kabar Lainnya

Lihat Semua