info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Welcome Henry!

Yunita Fransisca 17 April 2011
Minggu lalu, sekolah kami kedatangan tamu dari Jakarta. Seorang fotografer dari Edward Suhadi Production, partner Indonesia Mengajar. Namanya Henry. Ia mengunjungi setiap PM yang bertugas di Paser dan menginap selama 1 malam di rumah tinggal para PM. Bagi Henry, ini adalah pengalaman pertamanya ke luar Jakarta hingga 2 minggu lamanya. Bagi kami, ini adalah pengalaman pertama kedatangan tamu dari Jakarta untuk mengikuti seluruh kegiatan kami dan menginap di rumah. Kebetulan, saya mendapat kehormatan untuk menjadi PM yang pertama kali dikunjungi Henry. Maka, berangkatlah saya berboncengan dengan Henry dan tas-tas berisi segala peralatannya ke rumah. Berhubung rumah tinggal saya hanya terdiri dari dua kamar, maka Henry pun menginap di rumah mbah yang letaknya sederet dengan rumah saya. Dengan beralaskan kasur tipis, Henry tidur ditemani udara dingin dan hujan besar malam itu. Untung saja hujan. Henry selamat dari nyamuk hutan Kalimantan :D Pagi harinya, gerimis dan hujan ringan menemani kegiatan kami di sekolah. Setelah berkenalan dengan Kepsek dan guru, Henry pun saya ajak berkenalan dengan anak-anak saya. Tubuh Henry yang tinggi membuat anak-anak saya harus menengadah untuk melihatnya :)) Mereka antusias sekali dengan kedatangan ‘Kak Henry’, begitu mereka memanggil Henry. Henry memperkenalkan dirinya sebagai fotografer. Melihat kebanyakan wajah anak-anak yang blank, maka saya pun bertanya “Ada yang tau apa itu fotografer?” “Yang moto model itu ya kak?” Tanya Ilong, salah satu murid kelas 3 sambil malu-malu. Setelah berkeliling sebentar ke kelas-kelas, saya pun menyiapkan anak-anak untuk mengikuti rangkaian kegiatan hari itu. Kebetulan minggu itu adalah waktu jeda tengah semester. Jadi praktis tidak ada kegiatan belajar mengajar. Sebelum kedatangan Henry, saya memang merencanakan untuk mengadakan kegiatan kecil pada saat upacara bendera untuk memberi penghargaan kepada anak-anak yang rajin membaca, meminjam buku, dan piket di perpustakaan. Namun, karena hari itu hujan dan kebetulan ada Henry, maka saya pun mengadakan kegiatan tersebut di kelas. Sebelum acara tersebut dilangsungkan, terlebih dahulu anak-anak saya ajak untuk berkenalan dengan Henry, terutama terkait dengan pekerjaannya. Harapannya, anak-anak mengenal profesi di luar profesi yang mereka lihat sehari-hari di sini. Terus terang, bagi anak-anak saya, dunia hanya sebatas desanya. Sulit rasanya bagi mereka untuk membayangkan kehidupan mereka bisa seperti ‘yang ada di tv’. Jakarta dengan segala hiruk pikuk masyarakat urbannya bagaikan adegan fiktif yang hanya ada di sinetron yang biasa mereka tonton. Maka, dimulailah sesi berkenalan dengan Kak Henry. Henry pun bercerita mengenai pekerjaannya sambil menunjukkan foto-foto hasil karyanya dan foto unduhan dari internet yang menampilkan ragam profesi. Anak-anak pun sibuk berkerumun dan berebut foto yang ditunjukkan Henry. “Waaahh… bagusnya!” celoteh mereka. Henry yang baru pertama kali berbicara di depan anak-anak tampak kewalahan menjawab pertanyaan yang diajukan anak-anak. Agar mereka dapat membayangkan dengan jelas seperti apa pekerjaan Henry, maka saya memberi kesempatan bagi 3 orang anak dari setiap kelas 3, 4, 5, dan 6 untuk mencoba memotret dengan kamera saku saya dan Henry. Cekrak cekrik. Jepret sana, jepret sini. Para fotografer cilik pun beraksi :) Well, terima kasih Henry untuk kunjungannya! Semoga pengalaman mengunjungi Paser selalu terkenang! Sampai jumpa di Jakarta! :)

Cerita Lainnya

Lihat Semua