kesetiaan SANG pujaan HATI

Yunita Ekasari 11 Februari 2011
Kesetiaan sang pujaan hati... "Bu yuni ke sekolah yuk".. Ku dengar suara seorang anak kecil dari kamarku. Aku sangat mengenal suara itu. Suara yang sangat setia menemaniku ketika pergi dan pulang sekolah. Pagi ini suara itu bermaksud untuk menjemputku ke sekolah. Semangat pun bertambah ke sekolah. Itu suara ferry, murid kelas 2. Ferry si juara kelas, ferry sang brillyan. Aku menjulukinya sebagai junior si multiple intelegence. Sejak aku pertama kali mengajar di kelas 2, sangat sulit aku menentukan letak kecerdasannya, auditory, visual, kinestesis. Dia memperlihatkan semuanya. Suatu hari dia pernah protes kepadaku, meninju berkali-kali dinding kelas yang terbuat dari papan itu hingga tangan kirinya membiru. Mengapa?? Katanya pelajarannya begitu mudah dan gampang. Bukan hanya itu, dia juga pernah tidur di lapangan sekolah.Lagi-lagi karena protes kepadaku tentang pelajaran yang mudah katanya. Anak ini memiliki kecerdasan interpersonal yang kurang baik. Ferry sangat sulit untuk memahami kemampuan temannya yang berbeda dengannya. TAPI ITU DULU MUNGKIN. Beberapa minggu terakhir ini aku dikejutkan dengan perilaku-perilaku yang mengejutkan.. CERITA NGEYEL #1 waktu itu sedang menunggu dimas selesai menulis di kelas. Dimas belum tahu membaca sama sekali walaupun dia sudah mengenal huruf-huruf. Ferry enggan pulang, dia hanya berkata "saya gak mau ibu pulang sendirian, saya mau menemani ibu". Lalu aku berkata bahwa aku bisa pulang sendiri saja dan takut orang tuanya khawatir karena ferry belum pulang. Dia hanya berkata "saya kan gak mau pulang kalau bukan sama ibu" Aku tidak bisa berkata-kata lagi. SPEECHLESS. Dia menang. Dan saya harus mengakui kekalahan saya dalam perbincangan itu. Ngeyel yang luar biasa. CERITA NGEYEL #2 Ferry sebenarnya dibekali sepeda oleh orangtuanya untuk dipakai ke sekolah. Jarak rumah-sekolah lumayan jauh untuk anak se usia dia. 1 km lebih. Namun, karena mengetahui aku belum memiliki sepeda dan lebih sering berjalan kaki pulang dan pergi ke sekolah, dia memilih untuk memarkir sepedanya di rumah dan menemaniku berjalan kaki. Once upon a time i asked him, "kenapa kamu gak nyepeda ke sekolah fer??" Dengan santainya dia menjawab "nanti lagi lah bu kalau ibu sudah punya sepeda, saya kan SAYANG sama ibu". Yang ini juga ngeyel luar biasa menurutku. CERITA NGEYEL #3 yang ini aneh dan sedikit parah. Sulit aku mendeskripsikan perasaanku. Haru, bahagia namun sedih. Ceritanya begini, ketika aku mengajar matematika si ferry membisikkan sesuatu ke teman sebangkunya, ibnu mansur. Ibnu mansur pun memanggilku dan berkata kepadaku "bu kata ferry....." belum selesai ibnu menyelesaikan kalimat-kalimatnya, ferry menutup mulut ibnu dengan tangannya bermaksud untuk mencegah ibnu melanjutkan "omonganny" tapi sepertinya ibnu lebih "ngotot" untuk menyampaikannya kepadaku. "ibu cantik, banyak yang suka sama ibu" (oh GOD saya benar-benar tersipu malu, semalu-malunya). Tapi nurul dan sari bak "menolong"saya dari kondisi ngeyel abis barusan. Tapi nurul dan sari lebih aneh lagi, mereka berteriak "bu kami gak mau naik kelas karena gurunya bukan bu yuni" si ferry juga ikut menambahi "biarlah kami tetap di kelas 2 yang penting kami di ajar bu yuni" ya, itulah si ferry. Tanpa dia ketahui, hati ini memujinya, hati ini mengaguminya. Entah mengapa, Apapun.. Tutur katanya yg jujur dan polos. Sorot matanya yang tulus. Bukan hanya ferry, tapi semua. MEREKA. Tanpa mereka sadari, mereka telah mengajariku sikap untuk setia menerima keadaan apa adanya terhadap orang yang kita sayangi. Terima kasih anak-anak RUARRR BIASA.. 

Cerita Lainnya

Lihat Semua