Saya Juga Senang Bekerja

Umi Qodarsasi 4 November 2013

Ridwanly Mansur dan Desprianto Hendrikson Rompa duduk di kelas VI SDN Inpres Beeng Darat. Wanly dan Henry mereka biasa disapa, merupakan representasi dari anak-anak pulau Beeng Darat yang giat berkegiatan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Siang selepas kegiatan klub sains, mereka terburu-buru berjalan. Tak seperti biasa mereka menungguku untuk pulang bersama, berbagi cerita sepanjang perjalanan pulang atau membantu membawakan buku-bukuku ketika mereka melihatku sedikit kerepotan membawanya. Aku tak sempat bertanya ketika mereka pulang lebih dulu. Namun masih ada beberapa anak pulang bersama denganku. Di jembatan yang kulewati menuju rumah kulihat mereka berdua dengan giat memasukkan pasir ke dalam karung sambil memanggilku dari kejauhan. Ketika kutanya, mereka menjawab karung pasir itu akan diangkut ke salah satu rumah warga. Enam bulan terakhir, masyarakat Beeng Darat menerima bantuan pembangunan rumah kumuh dari Kementerian Sosial, karena itulah sebagian masyarakat sibuk membangun rumah baru mereka. Tak terkecuali anak-anak pun turut andil dalam kegiatan massal tersebut. Untuk setiap karung yang diangkut, Wanly dan Henry mendapat upah sebanyak enam ribu rupiah. Tak hanya Wanly dan Henry, beberapa anak lain pun melakukan pekerjaan itu. Ketika kutanya untuk apa uang yang telah mereka dapatkan setelah mengangkut pasir, mereka menjawab uang tersebut sebagian disimpan dan sebagian untuk uang saku ke sekolah. Mereka belajar tentang kemandirian, mereka tidak harus mendapat uang saku dari orang tuanya, namun mereka bisa berusaha sendiri untuk mendapatkan uang saku.

Di sekolah, Wanly dan Henry merupakan siswa berprestasi. Henry pernah menjadi delegasi Sulawesi Utara untuk mengikuti Konferensi Anak Indonesia 2012 yang diselenggarakan oleh Majalah Bobo, menjadi delegasi sekolah untuk mengikuti Olimpiade Sains Kuark tingkat kabupaten, serta menjadi salah satu delegasi sekolah untuk mengikuti Festival Anak Sangihe. Begitu juga dengan Wanly, bakat seni yang mengalir dalam darahnya menjadi alasan untuk menjadi delegasi sekolah dalam kegiatan Festival Anak Sangihe. Wanly pandai bermain musik serta memiliki suara yang merdu. Dia adalah salah satu anak yang kukagumi. Wanly dan Henry adalah potret anak pulau yang sangat dinamis. Mereka bersekolah, bermain, dan bekerja membantu orang tua. Jejak langkah kecil mereka mengakrabi setiap jengkal pulau ini, bergurau dengan alam, berlari, melepas tawa. Semoga pelajaran hidup yang mereka kumpulkan sedari kecil menjadi bekal berharga bagi mereka untuk menggapai masa depan yang lebih cerah sebagaimana yang mereka impikan, Wanly yang ingin menjadi tentara, serta Henry yang ingin menjadi seorang pilot. Semoga...


Cerita Lainnya

Lihat Semua