info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Kenangan

Sekar Nuswantari 29 Juli 2011
 Kamis, 28 July 2011 It has been a while since I wrote my last journal. So, here it is.. Beberapa hari yang lalu, aku bersih-bersih kamar. Everybody here knows that I HATE cockroach. Penampakan kecoak dari kardus-kardus yang menumpuk beberapa hari yang lalu membuatku histeris dan langsung mengobrak-abrik kamarku yang seperti kapal pecah itu. Kardus-kardus yang menumpuk di bawah meja aku keluarkan semua. Tugas-tugas anak-anak yang berserakan di bawah tempat tidur juga aku sisihkan. Ketika saatnya menyortir mana yang mau aku simpan dan yang kubuang, aku melihat lagi karya-karya anak kelas 5 yang lalu. Ada origrami, surat-surat pribadi mereka untukku, dan tugas-tugas kerajinan lainnya. Sejujurnya benda-benda itu bukan benda yang bisa dibilang tidak ada nilai gunanya lagi. Malahan, benda-benda itu menjadi sampah yang menumpuk di kamarku yang mungil. Aku memisahkan benda-benda yang masih mungkin digunakan seperti hiasan-hiasan dan origami di satu kardus, dan kertas-kertas yang tidak akan terpakai lagi di kardus yang lain. Surat-surat dan pohon mimpi yang dibuat oleh anak-anak masih kusimpan di kardus yang masih akan kusimpan. Baru saja sore ini, adikku yang paling kecil menangis dan mengadu. Katanya semua kertas lipat yang pernah kuberi, mainan bongkar pasang, dan semua kardus berisi surat dan karya murid-muridku sudah dibuang semua. Dia menangis menggerung-gerung. Well, aku sebenarnya tidak yakin bagaimana perasaanku saat ini. Ada sedih sih, karena itu semua kan kenangan riil bahwa aku pernah ada di sini ya. Benda-benda itu adalah bukti bahwa aku pernah menjadi bagian dari semua ini. Bahwa benar ada anak-anak yang pernah memanggilku “bu guru” dan mengerjakan tugas-tugas yang aku minta. Dan pada saat semua itu hilang, yang ada tinggal kenangan saja, tersimpan di dalam kepalaku entah sampai kapan. Well, jika saja benda-benda tersebut masih lengkap tersimpan sampai nanti saatnya program ini selesai, apakah aku akan membawa semuanya kembali ke Bandung? Mungkin tidak sih. Jadi, mungkin memang benar, yang sama-sama kami miliki, aku dan muridku, adalah kenangan saja. Kenangan di kepala, yang akan tersimpan entah sampai kapan.

Cerita Lainnya

Lihat Semua