Percikan Api di Dusun Lumununtu

RuthChristyanti B 2 Mei 2015

Cakrawala membentang dengan indahnya dihiasi oleh sang matahari yang perlahan mulai memancarkan sinar kehidupan. Diselimuti dengan kesegaran udara dan kesejukan embun pagi.

Ya... itulah gambaran pagiku di dusun Lumununtu, desa Rantau Panjang, kecamatan Tana Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Pagi ini aku berangkat ke sekolah menggunakan sepeda kesayangan, kukayuh dengan penuh semangat dan optimisme dalam mengisi janji kemerdekaan.

Tibalah di SDN 018 Tana Grogot, disambut oleh anak-anak yang tertawa tanpa beban, berceloteh dengan polosnya, dan bersemangat untuk menerima ilmu. Ternyata semangat itu tidak hanya diberikan oleh anak-anak tetapi guru-guru juga memiliki semangat yang sama, khususnya Bapak Eddy Sumangat.

Jauhnya perjalanan yang beliau tempuh tak menurunkan semangatnya untuk mengajar. Datang tepat waktu, dicintai anak-anak, dan menjadi idola bagi anak-anak merupakan salah satu bukti bahwa ia adalah guru yang dapat dijadikan teladan.

Lahir dan besar di tanah kalimantan membuat ia memiliki hati untuk mengembangkan pendidikan di Kalimantan. Mendidik dan menjadi teladan telah dilakoninya selama 13 tahun. Tentu saja perjalanan tersebut tak semudah dan seindah guru-guru di kota besar. Berawal dari guru kontrak di Desa kecil Senipah, Kecamatan Tanjung Harapan yang memakan waktu 6-7 jam perjalanan dari kota.

Ternyata Desa Senipah menghasilkan guru yang luar biasa, hanya memerlukan satu tahun saja beliau diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Mengajar kelas 4 dan 5 membuatnya semakin bersinar di antara guru-guru yang lain.

Tahun 2006 Bapak Eddy dipercayakan menjadi kepala sekolah SDN 006 Tanjung Harapan. Dalam pengabdiannya menjadi kepala sekolah beliau tetap ingin membagikan ilmu kepada anak-anak dengan tetap mengajar di kelas 5.

Berbagai program kerja dan prestasi dikerjakannya dengan sepenuh hati. Hal ini membuat dinas pendidikan melihat kinerja beliau. Pada tahun 2006 beliau diangkat menjadi kepala sekolah di SDN 006 Tanjung Harapan. Beliau mengemban tugas tersebut selama 6 tahun.

Kesempatan untuk mengajar di ibu kota kabupatenpun terwujud. Berselang dua tahun beliau dimutasi ke SDN 018 Tana Grogot.

SDN 018 Tana Grogot menjadi saksi dari semangat sang guru. Dalam berbagai lomba beliau menjadi guru pendamping. Tak jarang ide - ide kreatif bermunculan dari obrolan singkatku dengannya. “Bagaimana jika anak-anak mewawancarai Kepala Sekolah bu? Lalu di upload ke youtube?”tentu dengan semangat yang sama aku menyambut ide tersebut.

Metode pengajaran yang berbeda juga dilakukan oleh beliau. Kelas 6 yang dipenggangnya pada pertengahan semester ini dibuat tema perhari. Dalam satu hari siswa akan belajar satu pelajaran yang sama sungguh menyenagkan melihat program-program yang dibuatnya.

Semua kisah ini tak lepas dari moto hidup beliau

“ Jalanilah hidup dengan sederhana dan diiringi doa” – Eddy Sumangat.

Semoga semangat Bapak Eddy Sumangat terus memberikan semangat dan inspirasi kepada guru-guru SDN 018 Tana Grogot.

Terimakasih Pak Eddy semangatmu bagaikan percikan api yang menghidupkan kobaran api semangat di Dusun Lumununtu, dan semangatmu menularkan energi positif pada setiap orang yang melihatnya.

Ruth Christyanti - Pengajar Muda IX

Dusun Lumununtu, Desa Rantau Panjang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 


Cerita Lainnya

Lihat Semua