Menulis ddan Inspiras
Rusdi Saleh 16 Desember 2010
Hari ini benar2 tidak ada ide untuk menulis.
Padahal sebenarnya saya ingin blog ini setiap hari selalu terupdate cerita-cerita mengenai Indonesia mengajar dan isu-isu pendidikan lainnya. Menulis saat ini bagi saya sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus saya penuhi. Walaupun kadang setelah berada di depan notebook putih ini saya sendiri bingung apa ynag harus saya tuliskan. Saya ingin apa yang pernah diucapkan oleh Bapak Anies baswedan mengenai menulis, bahwa seorang pemimpin yang baik haris memiliki kelamampuan menulis yang baik pula. Karena sebuah tulisan bisa berdampak sangat masif bagi pembacanya. Keberadaan teknologi yang sudah sangat canggih sangat mempengaruhi dan setidaknya membawa dampak positif.
Sebuah tulisan bagi saya memilikki arti tersendiri dan bisa menjadi alat untuk menginspirasi orang lain. Saya masih ingat ketika beberapa minggu lalu bahwa tulisan saya di blog indonesia mengajar di jadikan sebagai artikel oleh humas IPB pada buletin bulananannya. Menurut sumber yang terpercaya, buletin itu dibagikan kepada para wisudawan IPB, jadi setidaknya ada 800 orang yang memegang tuliusan saya (belum tentu dibaca soalnya). Setidaknya apa yang saya tulis bisa menggugah orang lain untuk membagikannya kepada orang yang lebih banyak.
Entah mengapa pada tulisan yang saya buat akhir-akhir ini, saya tidak terlalu berharap tinggi untuk dibaca oleh orang lain. Mungkin rasa malu karena kapasitas saya dalam menulis masih pas-pasan. Atau bahan-bahan yang saya tuliskan dirasa belum mampu menginspirasi orang lain agar lebih baik. Ketika saya menulis, saya hanya mengikuti alur yang ada dalam pikiran saya. Kerap saya menuliskan sebuah paragrap, sedetik kemudian saya tekan tombol backspace untuk menghapusnya. Pesimis memang. Kadang disatu sisi saya menjadi orang yang tidak percaya diri.
Tulisan saya hanyalah pemikiran dan opini serta pengalaman-pengalaman yang saya alami. Setelah saya menuliskannya ada perasaan lega. Mungkin menulis adalah salah satu cara komunikasi yang efektif untuk menyampaikan narasi. Hanya satu arah.
Saya sering membaca beberapa tulisan teman-teman sesama pengajar muda lainnya, kadang saya terenyuh membacanya. Penggambaran mereka dalam menggunakan kata-kata membawa saya seakan-akan saya berada dalam posisinya. Bebrapa kali saya ingin tertawa terbahak-bahak ketika merka menceritakan kejadian yang lucu, disisi lain saya pernah dibut ingin menangis ketika beberapa pengajar muda merasa sendiri, merasa butuh dukungan atau ketika mereka bisa membuat anak-anak di pelosok sana untuk lebih baik, untuk momen seperti itu saya ingin menangis terharu.
Setiap orang selalu ingin menjadi orang yang lebih baik, termasuk saya. Sangat berharap kemampuan menulis saya akan meningkat menjadi lebih baik pula. Saya tidak ingin menjadi semuorna atau menjadi para pengajar muda yang lain, saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri dengan kemampuan yang lebih baik. Saya yakin saya bisa.
Rusdi Saleh Untuk Indonesia Mengajar
Teach – Write – Inspire
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda