JENGAH
Rusdi Saleh 9 Desember 2010
pagi ini hujan. jam 07.30 aku masih berada dirumah. cukup deras hujannya. Sedikit ku tengok bangunan putih diujung lapangan dari balik jendela rumahku. sedikit terhalang pepohonan sehingga aku tidak bisa memandang sepenuhnya keadaan sekolah. Tapi beberapa sisi sekolah berhasil aku intip. Ah anak-anak sudah datang ternyata.
Hari ini aku jengah, kenapa aku kalah rajin dengan mereka, seharusnya akulah yang menunggu mereka datang di depan kelas mereka, bukan mereka yang menunggu aku datang selepas hujan. Seharusnya aku sudah hadir diantara mereka dan memukulkan sebuah palu kepada besi yang biasa kami sebut sebagai bel tanda masuk di jam 07.30. Seharusnya pula aku bisa menyapa anak-anak yang sudah datang lebih dulu untuk membersihkan ke;asnya, sekedar untuk memnerikan semangat ketika mereka menyapu ruangan yang berdebu. dan seharusnya-seharusnya yang bisa aku lakukan dipagi hari,sebelum kelas dimulai. hari ini aku jengah.
hari ini anak-anak mengajarkanku mengenai arti sebuah semangat. semangat yang mereka berikan untuk tetap belajar.
hari ini aku pun berjanji akan selalu membunyikan bel di waktu yang tepat, jam 07.30 dan menyapa merea setiap paginya, memberikan senyum kepada mereka dan ingin melihat senyuman mereka disetiap paginya.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda