Tamu Tak Diundang Ke Sekolah
Rusdi Saleh 23 November 2010
beberapa hari ini sekkolah kami, SDN 01 Bangun Jaya, jadi sering kedatangan “tamu tak diundang”. Mereka datang benar-benar tak diharapkan untuk ada di sekolah kami. Siapakah mereka? mari kita lihat..
saya akan menceritakan tamu yang tak diundang yang datang hari selasa tertanggal 23 November 2010, ada 2 pihak yang datang ke sekolah kami,
1. adalah Tukang Panci “multitalent”. ah nama itu hanya saya saja yang memberikannya, karena memang panci ini sangat bisa digunakan untuk apa saja dan praktis. seperti Agnes Monica mungkin jika di dunia hiburan. Dia Multilatent bukan?
kembali ke tukang panci, saat dia datang kebetulan saja saya sedang tidak ada jadwal mengulang (red:mengajar). Agak shock ketika dia berkata ingin mempraktekan panci multitalent nya di ruang guru itu. ternyata katanya sekolah merupakan saasaran empuk untuk menjajakan barang nya.
jam istirahat kedua, akhirnya kumpulah 3 ibu dan 4 bapak guru (including Me)yang sepertinya terpaksa menonton sales panci multitalent ini memasak menggunakan pancinya. lumayanlah meendapat masakan gratis dari panci yang masih langka dipasaran (menurutnya).
Ajaib betul ini panci, bisa memasak martabak telur tanpa minyak, membuat makanan urab hanya dalam waktu sekejap dan beberapa masakan lain dengan berbagai tehnik andalannya.
sepertinya apa yang dikatakan oleh sales tersebut sudah terinternalisasi dalam diri saya.. ah berlebihan sekali, padahal terinternalisasi atau mendarah daging adalah urutan tertinggi dalam penerimaan nilai-nilai di masyarakat.
akhir cerita, masakan si sales panci multitatent sudah sampai lah di saat yang berbahagia, dengan menghasilkan 4 masakan yang istimewa: martabak telor, martabak manis, dan urab serta jagung popcorn rasa asin. Exelent…..
untuk menjaga kerahasian sekolah kami, maka tidak akan saya ceritakan siapa saja yang akan membeli panci multitalent ala Agnes Monica ini.
2. Tamu tak diundang kedua adalah WTS. sialnya WTS yang satu ini lebih parah dari WTS yang biasanya. WTS disini artinya Wartawan Tanpa Surat Kabar. bukan mencari berita namun mencari uang. Konon katanya mereka datang ada hubungannya sama dana BOS. entahlah, saya belum berhasil tahu mengenai dana bOS ini, mereka hanya mencari kebobrokan sekolah-sekolah untuk bisa dijadikan proyek atau ada juga yang menawarkan “koran”. ah saya sebenernya tidak layak menyebut itu koran. Hampir tidak menyerupai koran lah pokoknya. tersering mereka membawa koran itu yang sudah kadaluarsa untuk sekolah kami. Ada saja lah pokoknya ide nya. ketika saya menuliskan tulisan ini, tamu tak diundang kedua datang kerumah kami, karena rumah yang saya tempai adalah rumah kepala sekolah, mereka datang untuk keempat kalinya. Ketiga kali kedatangannya belum berhasil menemui Bapak Kepala sekolah, sedari pagi samapi siang tadi Bapak pergi keluar untuk mengambil dana BOS yang baru Cair.
memang untuk minggu ini akan banyak sekali WTS yang akan berkeliaran disekolah-sekolah sekitar kami yang mencari mangsa karena minggu ini adalah masa-masa pencairan dana BOS.
Mohon maaf jika bahasan jurnal kali ini agak sedikit tidak berbobot karena membahas panci multitalent tadi, tapi Wartawan Tanpa Surat kabar menjadi fenomena tersendiri di sekolah-sekolah di daerah seperti ini. Terlepas dari ada hubungannya dengan dana BOS ataupun tidak namun berharap dunia pendidikan di daerah bisa bangkit dan bergerak tanpa tekanan dari pihak manapun.
Tuba Barat, 23 November 2010
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda