Selamat Hari Guru (#3)

Ratih Diasari 27 November 2011

Berikut adalah karangan ilmiah penulisan siswa/siswi SMP dan SMA bertemakan pengalaman  hidup mereka sehari-hari yang dibalut dengan 9 nilai anti korupsi (jujur, adil, bertanggungjawab, berani, peduli, sederhana, kerja keras, mandiri, disiplin). 

 

Berani

Oleh Isa Mujila Batlayeri

Kelas IX SMP Negeri 1 Selaru

Juara II Lomba Karya Tulis Tk. SMP 22 November 2011

 

BAB I             Pendahuluan

            Saya lebih memilih berani karena berani selalu membawa kita ke depan. Kalu berani jadi juara.

 

BAB II            Isi

            Berani adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk.

            Contoh kecil seorang pemuda hidup di sebuah kampung yang penduduknya menyembah pohon. Menurut pendapat pemuda ini, menyembah pohon adalah perbuatan yang sia-sia. Maka dengan semangat keberanian meluruskan keyakinan yang salah. Ia datang kepada setiap penduduk dan mengingatkan bahwa apa yang dilakukan tidak akan membawa manfaat. Akan tetapi, semua nasehat yang diberikan pemuda tersebut tidak ada hasilnya. Orang bijak mengatakan “Air mata tidak akan hapus dukamu”. Artinya orang yang tidak memiliki keberanian akan jauh dari kesuksesan. Seorang fusuf mengatakan bahwa “The conguering of fear is the begining of wisdom”, artinya bahwa kemampuan menaklukkan rasa takut merupakan awal dari keberanian.

            Keberanian mampu menjadikan sikap negatif menjadi positif. Lemah menjadi semangat, miskin menjadi kaya, dan yang gagal menjadi sukses. Karena kehidupan dan kesuksesan tidak dapat diraih tanpa perjuangan dan perjuangan tidak dapat diraih tanpa keberanian. Beranilah agar apa yang kita inginkan dapat terwujud, karena hidup dan perjuangan adalah keberanian.

 

BAB III          Penutup

            Sebagai manusia harus mempunyai rasa keberanian, agar tetap maju dengan keberanian itu. Datang bersama adalah permulaan. Tetap bersama adalah kemajuan. Bekerja sama adalah keberhasilan. Terus berjuang adalah keberanian.

 

Daftar Pustaka

Nama buku      : KBBI

Pengarang       : Erlangga

Tahun terbit     : 2006

Cetakan ke      : II/2006

Halaman          : 407

Penerbit           : Herman Ardiyanto Santoso

 

----------------------------------------

 

Adil

Oleh Stace Sabarlele

SMP N 1 selaru

Juara III Lomba Karya Tulis Tk. SMP 22 November 2011

 

 

BAB I             Pendahuluan

            Saya mengambil judul adil karena saya ingin supaya semua orang baik di sekolah, keluarga dan masyarakat mau untuk berbuat adil, dan tidak semena-mena kepada orang lain. Tetap harus berbuat adil kepada semua orang.

 

BAB II            Isi

            Adil adalah tidak berat sebelah, sama rata. Sebelum kita lebih lanjut tentang adil marilah kita simak cerita berikut ini!

            Di sebuah negeri yang cukup luas, dan subur. Ada seorang ibu dan anaknya harus hidup sendirian, tanpa harus ada kepala rumah tangga. Mereka berdua hanya hidup dari hasil menjual kayu bakar, dan kemudian setelah beberapa bulan, pemuda itu di sana, dia melihat ada sayembara yang diadakan oleh Sang Raja yaitu “Barangsiapa yang mampu mengangkat busur milik Sang Raja, maka dia akan kawin dengan putri satu-satunya.” Diapun tertarik dengan sayembara itu, kemudian dia pulang dan memberitahu kepada ibunya, tetapi ibunya berkata “Tapi! Nak, apakah mampu mengangkat busur milik Sang Raja yang baik dan bijaksana itu?”. “Aku pasti bisa, Bu!”, kata pemuda itu kepada ibunya. Ibunya pun setuju dengan kemauan anaknya.

            Keesokan harinya, pemuda itu pergi untuk bertarung. Ketika ia sedang berjalan dia melihat ada seorang pengemis yang sangat kedinginan. Diapun kasihan pada pengemis itu, maka ia memberinya jubah yang akan dipakainya untuk mengikuti sayembara itu. Setelah pemuda itu memberikan jubah kepada pengemis itu, dan diapun lari meninggalkan pemuda itu. Ketika dia sadar, barulah dia teringat bahwa dia harus mengikuti sayembara. Sesampainya pemuda itu di depan pintu gerbang istana, dia melihat semua satria sudah memulai sayembara tersebut. Ternyata, dari 99 satria tidak ada yang mampu untuk mengangkat busur milik Sang Raja itu. Sang Raja berkata, “ini namanya penghinaan bagi Sang Raja”. Sang Raja pun sudah mulai marah, tetapi ada seorang Perdana Menteri mengatakan kepada Sang Raja bahwa ada salah satu pemuda yang sangat tulus sedang duduk di tengah-tengah masyarakat. Raja pun mengizinkan pemuda itu untuk menikahi putrinya. Merekapun hidup bahagia dan tinggal di istana.

 

BAB III          Penutup

A.    Saran       

Saran saya supaya semua orang yang membaca cerita ini dapat berbuat adil kepada semua orang.

 

B.     Kesimpulan

Saya mengajak kita semua untuk selalu berbuat adil karena yang adil pasti.

 

Daftar Pustaka

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Adil adalah sama rata, sama rasa, seimbang dan tidak berat sebelah.

Nama Penerbit                        : Drs. Ilham Budianto

Tahun Penerbit            : 2002

Cetakan                       : ke-5

Halaman                      : 10

 

----------------------------------------

 

Mandiri

Oleh Yana Colling Sarbunan

Kelas VIII SMP N 1 Selaru

Juara I Lomba Karya Tulis Tk. SMP 22 November 2011

 

BAB 1             Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Program kemandirian ini harusnya dilakukan di mana saja. Di sekolah, di rumah bahkan di masyarakat. Mengapa saya memilih mandiri? Karena saya ingin agar teman-teman saya termasuk saya bisa mandiri. Contohnya mandiri di sekolah! Kita semua harus mandiri agar di saat ulangan kita semua bisa mengerjakan pekerjaan kita dengan baik dan juga di rumah. Kalau ada kerja bakti dan di saat itu orang tua kita sedang berada di kebun apakah kita dapat menggantikan posisi orang tua kita?

 

B.     Permasalahan

Permasalahan yang dibahas dalam karya tulis adalah bagaimana sikan teman dan anak-anak di sekolah, di rumah, serta di masyarakat.

 

C.     Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui sejauhmana sikap kemandirian anak-anak di sekolah, di rumah serta di masyarakat.

 

D.    Metode

Metode yang dipakai adalah metode pustaka dan pengamatan.

 

E.     Kegunaan

Kegunaan penelitian ini bermanfaat bagi pembaca, pendengar, maupun anak-anak di kalangan remaja.

 

F.      Sistematika

Sistematika penulisan meliputi:

BAB I      Pendahuluan

a.       Latar belakang

b.      Permasalahan

c.       Metode

d.      Kegunaan

e.       Sistematika

BAB II      Isi

BAB III    Penutup

a.       Saran

b.      Kesimpulan

 

BAB II            Isi

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia populer, mandiri adalah dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain. Mandiri suda tidak asing bagi kita. Mandiri merupakan sikap seseorang untuk tidak tergantung pada orang lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.

Mungkin diantara kita sudah ada yang mandiri, tapi belum mengerti apa itu mandiri. Mandiri menurut Rebel ialah sikap seseorang yang secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Kemandirian (Kartini dan Dali) merupakan hasrat untuk melakukan segala sesuatu bagi diri sendiri. Kita dilahirkan tidak berdaya tergantung pada orang tua dan lingkungan sekitar. Hingga waktu tertentu seiring dengan waktu kita akan terlepas dari kebergantungan dan belajar mandiri.

Untuk mandiri sering kita mengalami hambatan yang disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk tetap tergantung pada orang lain kadang kita mengalami konflik antara mengikuti kehendak orang tua atau keinginan sendiri kondisi ini mendorong kitab untuk mandiri. Sikap kemandiriaan dilakukan di dalam kehidupan enta itu di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat.

Kemandirian kalau kita anak sekolah, kita harus dapat mengerjakan tugas serta bertanggung jawab tanpa menyontek dari teman-teman. Kemandiriaan kalau kita di rumah, apakah kita mampu mengerjakan pekerjaan di rumah dalam membantu orang tua apalagi orang tua yang tinggal di kebun.

Masa remaja merupakan masa penting dalam proses perkembangan kemandiriaan. Maka kesempatan yang diberikan kepada anak-anak untuk meningkatkan kemandiriaan di sekolah juga turut berperan. Namun keluarga juga merupakan pilar utama dan pertama untuk membentuk anak mandiri. 

 

BAB III          Penutup

A.    Saran

1.      Sebagai anak-anak saya sarankan yang dalam menyelesaikan setiap tugas yang kita hadapi kita harus mandiri.

2.      Dalam mewujudkan kamandirian anak, keluarga merupakan pilar utama. 

 

B.     Kesimpulan

Kita harus memegang teguh sikap kemandiriaan agar tercipta kepribadiaan yang kuat dengan modal ini, kita dapat mengerjakan setiap tugas yang diberikan.

 

Daftar Pustaka

Drs. Nurul Suria. Pendidikan Sosial. PT. Jastra Lestari. 1997. Hal. 9

Drs. Bambang  Suyopo. Bahasa Indonesia populer. Wangsa. 2005. Hal 202


Cerita Lainnya

Lihat Semua