info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Selalu ada hal yang dapat di syukuri

RadenFitra Pradipta 11 September 2015

Terombang ambing di tengah laut menjadi pengalaman yang asik untuk di nikmati, namun tidak untuk di ulang beberapa kali. Saya pernah merasakannya ketika perjalanan pulang menyebrang dari pelabuhan kecil desa lori menuju desa Labuangkallo. Untuk dapat menyebrang, saya harus bertanya kepada hampir setiap orang yang berada di dermaga “pak nyebrang ke Bengkallo, kah?”.

Tidak lebih dari 30 menit saya mendapat tumpangan warga Labuangkallo, bersyukur sekali karena jarang sekali saya dapat menyebrang sebelum jam 11.00 WITA. Setelah di persilahkan untuk menaiki perahu, saya sigap membantu menurunkan kebutuhan pokok warung untuk di letakkan di tengah perahu dan menyisakan tempat kecil untuk duduk di bagian belakang perahu.

Siap dengan barang-barang kebutuhan pokok yang telat ditutup dengan terpal, sang bapak langsung slinger (menyalakan) mesin perahu dan bergerak dengan pasti menuju desa. Baru saja berjalan sekitar 15 menit terdengar suara “BRAK!” hantaman keras dari bawah perahu, sontak kami langsung kaget mencari asal suara itu bersama melambatnya laju perahu. Sang pemilik perahu langsung mengecek apa yang menabrak perahu dan benar saja setalah di cek, potongan kayu berukuran 100 cm telah membengkokkan baling-baling perahu. Dengan tanggap sang bapak menyelam kedalam air laut yang gelap tidak terlihat dasarnya itu untuk mencabut baling–baling, dan memperbaiki baling-baling yang bengkok itu di atas perahu.

Selagi menunggu sang bapak memperbaiki baling-baling. Saya tersadar bahwa rasa takut mendengar hantaman keras dari bawah perahu telah hilang, sesaat saya mencoba menikmati indahnya hamparan laut yang luas, kecilnya pulau di sebrang, dan obrolan bersama pemilik perahu. Saya membayangkan diri saya nanti, dimanapun, dan kapanpun akan berhadapan dengan tantangan yang bermacam-macam. Disisi lain akan muncul juga hal menarik yang dapat mengubah hal tersebut menjadi kebahagiaan kecil yang sederhana. Ya! Bahagia itu sederhana, sesederhana menikmati ombak kecil di atas perahu yang mogok.


Cerita Lainnya

Lihat Semua