kami mengabdi untuk kampung!

Popi Miyondri 11 Juni 2013

memang silaturahim itu membawa rejeki...

ya itu yang aku alami...

rejeki yang ku dapatkan adalah sebuah inspirasi dari cerita bapak tua ku.

bapak tua merupakan Ipar angkatku di daerah penempatan ini karena menikah dengan kakak angkat tertua ku. aku datang mampir ke rumahnya... dengan hidangan sambal pala dan kemangi serta tagas-tagas (tumisan daun ubi dan pepaya yang dicincang), kami melahapnya bersama keluarga bapak tua.

bapak tua ini merupakan penjaga sekolah SMA N 1 Kokas. asli dari Gorom. lelaki yang berumur kurang lebih 50 tahunan ini, memulai ceritanya setelah kami selesai makan.

cerita yang aku ambil hikmahnya adalah ketika dia menggantikan guru disana yang tidak masuk dan bercerita bahwa

"hei anak-anak... kalian belajar disini untuk apa?" tanya bapak tua

murid-murid menjawab "ya untuk kerja la bapak"

"oo.. kalian mau tidak kerja digaji 20 ribu rupiah?"

"mana mau la bapak" jawab mereka lagi.

 

"nah itu bedanya, kalau dikampung saya di Gorom, kalian bisa lihat kemajuan pendidikan disana dari fasilitas dan potensi yang ada, kalian tidak perlu tuh study banding  jauh-jauh, kesana saja naik kapal kalian bisa belajar dan kalian tau berapa gaji guru disana?  hanya Rp. 20.000,- saja?"

saya yakin murid-murid terpelongok karena saya pun terpelongok mendengar ceritanya.

"wah kok bisa bapak tua?" tanya ku.. "pertanyaan ibu sama seperti murid-murid" jawab bapak tua.

"itu semua terjadi karena kami kerja bukan karena uang atau pun tugas, tapi kami mengabdi karena Kampung!"  sambung bapak tua.

aku terdiam sesaat dan merenung, seraya dalam hati berkata " ya Allah, aku disini sudah mendapatkan fasilitas yang menjamin diriku, tapi aku masih belum merasa mantap dalam menjalankan tugasku disini dalam membangun pendidikan. tapi mereka disana, berhasil mengabdi dengan niat tulusnya. ya itu demi Kampung"

 

Pelajaran itulah yang menjadi rejeki ku... seandainya saja orang - orang disini mengabdi karena kampung atau Negara bukan karena gaji atau tugas, mungkin kampung ini bahkan negara ini sudah mapan dan lebih baik dari sekarang.

ya .. aku teringat masa lalu ketika aku mau masuk IM, aku mau karena aku ingin membangun pendidikan, silaturahim tersebut, seolah menamparku dengan keras mengingatkanku akan tujuanku itu. ya "Setahun mengabdi, seumur hidup menginspirasi" memang benar. inspirasi itu bisa didapat dimana saja, kapan saja dan dari siapa saja.


Cerita Lainnya

Lihat Semua