Hujan itu berkah
Popi Miyondri 27 Mei 2013Hujan itu berkah anak-anak
17 Pebruari 2013
Saat ini di Indonesia sedang musim hujan, tidak heran banyak daerah yang kena kebajiran. Daerah Fakfak dikenal dengan kontur perbukitan begitu pula daerah tempat penugasanku di Kampung Baru – Kokas, hujan pun selalu hadir ditambah lagi saat ini masih musim ombak atau dikenal dengan sebutan musim angin barat. Jadi para nelayan atau orang-orang yang ingin melaut harus melihat situasi dulu apakah saat itu pas untuk melaut atau tidak.
Pagi itu, tgl 15 akudatang ke sekolah dengan tergesah-gesah ditambah lagi hari hujan dan ketika aku mau masuk ruangan kelas ku untuk mengajar, aku mendapati siswa ku berkaki telanjang tanpa sepatu ternyata kelas ku banjir. Ini adalah banjir yang kesekian kali di kelasku, karena kelas ku berada di bawah, jadi aliran air yang deras bisa masuk ke sekolah. Dan tentu, anak-anak senang sekali bermain air ditambah lagi guru-guru tidak datang, hanya aku yang hadir. Alasannya mungkin karena ada ibu dari salah seorang guru kami yang meninggal dunia dan akan dimakamkan pagi itu dan ada juga karena rumahnya kebanjiran. Sehingga saat itu aku harus menangani 6 kelas sekaligus.
Salah seorang anak kelas 6, Arfak mengatakan “ ahh.. kenapa hujan terus ini, lihat jadi banjir toh”, “iya ibu, kenapa hujan terus” jawab murid-murid yang lain. “Eh, anak ibu, Hujan itu berkah loh” jawab ku. “kenapa ibu koq bisa berkah?” tanya Nurain. “ lah buktinya karena ada hujan, tanah kita jadi subur, sehingga orang tua kalian bisa berkebun dan tanamannya subur-subur toh. Oy, Ibu pernah mendengar bahwa hujan itu berkah karena Allah menurunkan dari langit sehingga ketika hujan turun segeralah kita berdoa, maka Allah akan mengabulkannya”. Mereka pun masih bingung kenapa bisa hujan itu berkah sedangkan ada yang sengsara karena banjir, “tapi bu, kenapa masih ada banjir?”. “ jangan salahkan hujannya, tapi salahkan orang yang tidak merawat lingkungannya, coba kita lihat disekitar, minggu –minggu yang lalu kalian dengarkan kalau jakarta banjir? Itu karena hanya sedikit pohon yang ada, banyaknya pembangunan disana dan banyak lagi sebabnya, sehingga banjir menjadi masalah bagi jakarta” jawab ku. “masih ingat kegunaan adanya pohon? Sebagai apa?”tanya ku, “sebagai penahan air dan penyerap air” jawab mereka. “ ya benar, itu makanya kita jangan asal menebang pohon”. Kataku sambil tersenyum.
Mereka pun mendengar dengan seksama ucapanku, “ terus kenapa kelas kita banjir ? walaupun disekeliling kita banyak pohon” . mereka terdiam sambil berfikir “kurang selokan ibu?” jawab salah satu anak. “yaa betul, coba lihat disekitar kita, tempat saluran airnya tidak ada sehingga, air yang turun dari atas datang ke kelas kita, walau pun kemarin sudah dibuat selokan kecil tapi itu masih kurang, jagi harus diperlebar lagi selokannya”. “ooo” jaawab mereka. “nah ada hal yang indah setelah turunnya hujan, apa itu, hayoo?” Tanyaku kembali. “ada Pelangi ibu” jawab Rahul. “yaa” jawab ku sambil tersenyum.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda