"Never doubt that a small group of thoughtful, committed, citizens can change the world. Indeed, it is the only thing that ever has." Margaret Mead

Uh, well, tanpa harus dijelaskan lagi melalui paragraf pembuka mengenai apa itu Superboy, tentu semuanya sudah tahu akan kemana arah cerita kali ini.

Superboy... sinetron yang tidak jelas bidikan marketnya. Apakah anak-anak ataukah penonton dewasa. Jika tontonan ini ditujukan untuk anak-anak, tidak seharusnya tokoh yang diperankan oleh Jupe alias Julia Perez ada di sinetron itu. Terlebih dengan pakaian yang minim dan dada yang... well, ya... yang seperti itu.

Suatu hari, seorang guru bertanya, ‘anak-anak, kalau sore hari biasanya kalian melakukan aktifitas apa?’, berharap sang anak akan menjawab; belajar atau bermain. Namun nampaknya seluruh anak-anak bahkan seluruh warga desa menonton Superboy bersama seluruh keluarga. Kemudian sang guru lanjut bertanya ‘kenapa nonton Superboy?’ dan anak-anak serempak menjawab ‘karena Jupe susunya seksi’ (honestly). Apa yang bisa dilakukan oleh sang guru now?

Tivi adalah sebuah media. Media komunikasi untuk informasi berita terkini di Indonesia maupun dunia, media hiburan dengan tontonan-tontonan lucu yang menghibur, juga tontonan-tontonan yang kurang layak untuk ditampilkan. Well, tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa Superboy adalah tontonan yang tidak layak, that’s all we got right? Memang segitulah kemampuan para ahli perfilman dalam menciptakan hiburan baru, so?

Merupakan suatu hal yang sangat disayangkan bahwa tayangan dengan karakter berpakaian seperti itu dan adegan-adegan seperti itu ditonton oleh anak-anak SD... setiap hari.

I think it’s time to considere film apa yang diproduksi, ditujukan untuk ditonton oleh siapa, dan ditayangkan pada jam-jam berapa.

That will help us here who’re struggling to improve the quality of education, the quality of either IQ and EQ, of children di daerah-daerah.

So, that will be very nice of you, sir or madam or whoever, if you could be part of the agent of change.

Adios.