PIKNIK-PIKNIK PULAU PEYOK (Catatan hari Minggu, hari ke 278 penempatan)
Nur Cahaya 25 Maret 2015“My Life My Adventure, and My Life Is Never Flat”
Sepertinya kata-kata itu memang harus saya tanam dalam-dalam di otak saya. Di kala semangat saya menurun, anak-anak tidak mau menurut, banyak sekali permasalahan yang mungkin memenuhi otak saya, kata-kata itu menjadi mantra ajaib bagi saya. Saya harus bangkit, ini adalah petualangan saya, dan saya harus menyelesaikannya.
Janji sekedar janji. yah, saya telah melakukan hal itu kepada anak-anak saya. “Ibu, katong pi piknik-piknik boleh, saya rasa semangat tara ada ibu”, kata salah satu anak saya. “iya ibu, pi piknik boleh, ke ukmeir kah, dimanakah, katong belum pi piknik sama ibu”, sahut anak saya yang lain. “ya sayang, sebentar kalo ada waktu kosong katong pi piknik eeee, mungkin hari minggu ini ada jonson yang tara dipake”, jawab saya. Kemudian, ketika hari Sabtu tiba, saya mencari jonson tidak dapat. Ya, jonson semua dipakai. Oke, tertunda sudah piknik saya bersama anak-anak. hal itu telah saya lakukan beberapa kali kepada anak-anak saya. Dan di minggu ini, saya telah menepati janji itu.
Hari Jumat sangat cerah sekali. Saya bersama anak-anak senam bersama, membersihkan halaman sekolah dan membuat pagar tanaman-tanaman kami. Di ruang guru yang sederhana itu, saya langsung bilang kepada guru lain kalau saya ingin pergi piknik bersama anak-anak. ada salah satu guru yang bilang, “ibu, nanti sudah ibu, musim ombak eee, nanti sudah ibu, belum ada jonson lai toh”. Tetapi saya tetap nekat, dan tetap ingin piknik. Saya langsung mengumumkan di anak-anak. saya bersama Ibu Hawa, teman guru yang lain, kita bersama-sama cari jonson. Kemudian, saya meyakinkan diri, bagaimana caranya piknik ini harus jadi. Akhirnya alhamdulillah, ketemu sudah jonson. Bapak Imam yang sangat baik hati mau meminjamkan jonsonnya kepada kami. Ah senangnya, kemudian saya langsung dengan semangat mengumumkan di anak-anak kalau besok jadi piknik.
Hari minggu telah tiba, anak-anak sudah siap dengan ketupatnya, belanganya, bekalnya dan semuanya. Kemudian saya mencari bensin, dan orang yang mau bawa jonson. Om Sam, om piara saya, menawarkan diri untuk mengantar kami. Asiiikk, piknik jadi juga. Siap berangkat ke Pulau Peyok bersama anak-anak.
Hari minggu itu, sangat cerah sekali. Memang benar berombak, tapi kami semua menikmatinya. Foto-foto bersama, bermain bersama, canda tawa bersama, makan bersama kami lakukan semua sama-sama. Sebelum kami bermain di laut, saya adakan permainan “ular balon”. Hal itu menjadi titik pemicu awal kesenangan anak-anak. setelah itu kami mandi-mandi, bermain ombak, dan main benteng. Tidak lama kemudian, datanglah gerombolan yang lain, tidak lain adalah Apang (adik piara saya yang besar), Kapal (temannya Apang), Rakiba, dan kakak Abas. Kemudian menyusul lagi dengan dayung-dayung, Tajam dan pamannya, dan tidak lupa juga Bapak tahir, mama, dan anaknya yang paling kecil.
Saya merasa sangat senang sekali, bermain benteng sama orang-orang besar juga seperti Apang,Om Sam, Rakiba, Ibu Hawa, Kapal, dan juga Tajam. Kemudian, anak laki-laki memancing, kami memasak nasi, main lagi. Full seharian, dari pagi sampai sore kami main. Ah senangnya, bisa memberi kesenangan kepada anak-anak. semoga nanti ada lagi waktu kami pergi piknik bersama lagi ya sayang.
Catatan Minggu, 15 Maret 2015
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda