Tentang Ibu Zunari (Bu Ju)
Novia Budiarti 23 November 2014Namanya Ibu Zunari, akrab disapa Bu Ju. Usianya setahun di atas usia ibu kandungku. Bahkan sering aku menganggapnya ibu kandungku sendiri yang kini tinggal jauh dariku. Bu Ju adalah salah satu guru wali kelas di SD tempat pengabdianku, SDN Paradowane.
Sosok Bu Ju, tidak asing lagi terutama bagi para pengajar muda desa Paadowane, Kabupaten Bima, NTB ini. Beliau adalah housefam untuk dua orang pengajar muda sebelum aku. Kak Lita dan Kak Petra adalah dua pengajar muda yang menjadi anak angkat dari beliau, dan pastinya mereka berdua pasti lebih banyak dan dalam mengenal Bu Ju.
Bu Ju adalah seorang guru yang dikenal sangat “killer” oleh murid-murid SDN Paradowane.
“Irrae Ibu’e. Seram ja siii lihat mata Ibu Ju kalau marah. Akae, de dahu mada niii”
“Ibu Via, ajar ja kita nii....Ti ca’u diajar aka Bu Ju”
Itulah segelintir keluhan beberapa murid yang mengeluh padaku. Ada yang bilang jika Bu Ju akan sangat “mengerikan”jika marah sampai ada yang tidak mau diajar Bu Ju karena tidak berani. Baiklah terlepas dari itu semua Bu Ju adalah guru yang tegas.
Awalnya, Bu Ju dikenalsebagai guru yang suka terlambat masuk sekolah walaupun rumahnya bisa dibilang dekat dengan sekolah. Bu Ju juga sama seperti guru pada umumnya yang dalam pembelajarannya masih terpusat pada guru. Namun perubahan positif itu terjadi setelah Bu Ju mengikuti pendidikan dan pelatihan guru di Mataram.
Sekarang, Bu Ju sering meminta bantuan murid-muridnya untuk membersihkan alat-alat peraga pelajaran yang diletakkan di gudang dan sepertinya tidak pernah digunakkan. Setelah alat-alat bersih, Bu Ju akan langsung menggunakannya sebagai media pembelajaran. Aku pernah melihat Bu Ju mengajar dengan alat peraga IPA di kelas V, tidak tampak Bu Ju yang galak dan menyeramkan. Justru anak-anak tampak penasaran dengan alat yang digunakkan Bu Ju.
Pernah juga Bu Ju curhat pada saya jika beliau gelisah karena buku pegangan untuk kurikulum 2013 belum datang juga. Beliau mengatakan bahwa beliau sudah sangat antusias sekali menerapkan kurikulum tersebut terlepas dari kontroversi yang ada.
Akhir-akhir ini juga, Bu Ju berangkat ke sekolah membuat media pembelajaran kreatif yang beliau buat sendiri dirumah. Hasilnya, murid-murid tampak sangat senang dan antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas bersama Bu Ju. Jarang sekali aku mendengar keluhan-keluhan dari murid-murid seperti awal-awal saat aku mengajar di sini.
Alhamdulillah ...... ^_^
Semoga Bu Ju semakin hari semakin kreatif dan positif. Juga semakin dicintai murid-murid SDN Paradowane, sekarang, esok, dan selamanya...........
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda