tentang kelas 4 di SDN 2 Margajaya, kec. Gunung agung, Tulang Bawang barat.
Nila Ningtias 25 Januari 2011
ini cerita tentang kelas 4 di SDN 2 Margajaya, Kecamatan Gunung Agung, Tulang Bawang Barat, Lampung.
Pertama kali saya masuk ke kelas ini, saya sempat merinding disko, grogi, nervous, gugup, kalut, ancur deh pokoknya (tampar saya kalau ini berlebihan *plak*, ok,hell thanks). maklum, guru baru,hehe.itu adalah saat pertama saya memasuki kelas di SD ini. Niatnya diminta ngisi pelajaran Pengembangan Diri, muatan lokal semacam bimbingan konseling kalau di SMP dulu.
saat saya masuk kelas, saya pun disambut dengan cengiran anak-anak kelas 4. semuanya memandang saya dengan sangat antusias. mereka pasti penasaran dengan guru cantik yang penuh pesona ini *ehm! salah! coret*. maksud saya, guru baru berjilbab lebar,berkaca mata, menggendong ransel besar di punggung dan.. gendut *oke! ini jujur! jujur!*.
seperti biasa (dan saya haqqul yaqin, semua PM pasti melakukan ini) saya mengenalkan sapaan 'halo-hai' pada mereka. awalnya mereka malu-malu, tapi akhirnya mereka mulai kegirangan dan terus-menerus mengucapkan 'haloooooo'.... 'haaaiiiii'....
dan jadilah dua jam pelajaran itu hanya diisi oleh latihan paduan suara 'haaaaloooooooo.....' 'haaaaaiiiiiiiii...'
saya bohong! haha *plak! eits, namparnya ga kena*
jadi, yang dimaksud dengan sapaan 'halo-hai' adalah saat saya mengucapkan 'halo', para murid harus menjawabnya dengan 'hai'. begitu pula sebaliknya, sapaan 'hai' dijawab dengan 'halo'. Sapaan ini selain berfungsi untuk menarik perhatian mereka dan membuat mereka fokus pada kita, juga bisa menghangatkan suasana yang awalnya kikuk.
TIPS PM (PENGAJAR MBAMBET):
- well, buat orang-orang yang haus perhatian, silahkan mencoba sapaan 'halo-hai'. silahkan buktikan, apakah sapaan anda dibalas dengan 'halo-hai' atau lemparan tomat dan benda-benda yang dalam jangkauan tangan para 'penghujat' anda. setidaknya, bersyukurlah anda tidak ditimpuk sambel karena cabe mahal, pasti eman banget klo dibuang-buang cuma buat nimpuk, haha *ok! jgn timpuk saya, note ini belum selesai*.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda