Saya mungkin tidak memiliki kisah sedahsyat laskar pelangi, yg berhasil menghipnotis jutaan pasang mata di negri ini. Saya juga bukan Bu Muslimah yang ketulusannya terpatri sangat lekat di hati anak bernama ikal. Saya juga tidak memiliki murid yang hanya sepuluh anak saja, atau sekolah kayu dengan kursi reyot yang di malam hari berubah fungsi menjadi kandang. Saya disini hanya meletakkan satu pondasi dasar, di setiap hati anak didik saya, anak-anak pelosok yg setiap hari slalu bertanya tentang seperti apa pulau jawa, seperti apa naik pesawat, seperti apa gunung merapi, anak-anak yg selalu menyambut ceria kehadiran saya yg membawa tumpukan buku di tangan saya dan mereka pun berebut utk membaca, yg setiap hari menarik-narik tangan saya utk mengajar di kelasnya, yg setiap hari selalu meminta les, anak-anak ini, yang tak terjamah arus perkotaan, menyimpan segudang energi dan semangat belajar yg besar. Lalu, bagaimana mungkin saya mampu berdiam diri membiarkan mereka hanyut dalam sgala keingintahuan tanpa jawaban? Saya, hanya ingin menjawab sgala rasa ingin tahu mereka, menunjukkan pada diri mereka bahwa keterbatasan, keterpencilan,kemiskinan bukan halangan untuk mewujudkan mimpi mereka. Itu saja.. 11 Januari 2011,