Sakit perut tengah malam - Details in fabric
Nesia Anindita 31 Desember 2010
30 November 2010
Kamar tidur, rumah Bu Hotang, Balai Pungut
Kemarin malam saya terbangun pukul 2 pagi, berkeringat dingin, dan merasakan sakit perut luar biasa. Hari tersebut memang hari pertama saya kedatangan tamu berhalangan yang datang tiap bulannya, tapi kedatangan si tamu haittt itu sangat tidak tepat. Mempengaruhi kondisi hati, mental, dan pikiran saya yang juga sedang terkantung-kantung sambil menunggu kabar dari Galuh 2.
Dengan keringat dingin, perut mulas luar biasa kesakitan, dan lagi-lagi nyamuk mutan bengkalis yang terbang berseliweran di atas kepala.. saya berusaha untuk kembali tidur.
Hei ayo dong tidur please tidur, perut jangan sakit sesakit ini..
Tapi tidak bisa. Perut ini terlalu sakit sampai saya menangis sambil menahan suara agar tidak terdengar oleh Ila, anak bu Hotang pertama yang juga tidur disamping saya.
Oke perut semakin sakit, ini mungkin tidak pure untuk sakit perut dapat, mengingat seharian saya melalui perjalanan jauh dari Pulau Bengkalis, naik motor 1,5 jam, naik kapal 1 jam, dan naik mobil dangdut volume seribu selama 4 jam, sepertinya perut ini juga kemasukan angin.
Emmmmmmmmmmmmm oke. saya butuh ke kamar mandi.
Tapi ini pukul 2 pagi, gelap gulita. Dan untuk menuju kamar mandi saya harus meraba-raba dalam kegelapan menimba air di sumur, membawa ember penuh air melewati kebun warga, berjalan selama kurang lebih lima menit, tanpa lampu. Ermm Dalam kondisi gelap gulita? Oke batalkan. Misi ke kamar mandi dini hari gelap gulita begini tidak memungkinkan!
No way no way no way nooo waaaaaaaaaaaayyy gimana ini?
Sementara perut semakin sakit, mulas, sakit apa lah ini entah sudah tidak bisa dideskripsikan lagi, saya mulai berzikir dalam hati.. Mencubit-cubit lengan sendiri agar mengurangi rasa sakit di perut, menggigit lidah agar tidak bersuara sedikit pun..
Sambil berusaha menenangkan pikiran dan perut, saya lalu mengambil ipod nano yang sebenarnya punya kakak saya (yang saya minta seenaknya sebelum deployment ke bengkalis sini), menekan shuffle song.. dan entah kebetulan atau bukan (well i dont believe in coincidence anyway), lagu yang mengalun lewat earphone putih yang tersumpal di kuping saya kurang lebih berlirik seperti ini...
Calm down
Deep breaths
And get yourself dressed
Instead of running around
And pulling all yout threads
And breaking yourself up
It it’s a broken part, replace it
If it’s a broken arm, then brace it
If it’s a broken heart then face it
And hold your own , know your name, and go your own way
And hold your own , know your name, and go your own way,
And everything will be fine
Hang on, help is on the way
And stay strong, I’m doing everything
And hold your own , know your name, and go your own way
And hold your own , know your name, and go your own way,
And everything will be fine, everything
All the details in the fabric ?
Are the things that make you panic?
Are the thoughts results of static, cling?
Are the things that make you blow?
Hell no reason, go on and scream
If you’re shocked it’s just the fault of faculty manufacturing
And everything will be fine, everything in no time at all, everything
And everything will be fine, everything in no time at all, hearts will hold.
-----
Details in Fabric, Jason Mraz. Biarpun butuh 8 kali mengulang lagu itu, reply reply dan reply, dan reply dan reply.. akhirnya saya terbangun keesokan harinya, dan matahari sudah sedikit muncul.
Saya kemudian menimba air, berjalan melewati semak-semak dan perkebunan warga
Sambil menyenandungkan sedikit bagian lagu itu, And everything will be fine, everything in no time at all, everything.. and everything will be fine, everything in no time at all, hearts will hold, tepatnya this stomach will hold ;p
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda