info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Kabar Relokasi

Nesia Anindita 23 Januari 2011
Balai Pungut, 3 Desember 2010 Kabar itu pun akhirnya datang. Fix. Akan dilakukan relokasi penempatan pengajar muda di kabupaten Bengkalis . Saya, Pipit, Agus, dan Roy yang sebelumnya ditempatkan di kecamatan Pinggir serta ditambah dengan Rangga dan Wildan yang sebelumnya ditempatkan di Pulau Bengkalis akan dipindah tugaskan ke daerah lokasi baru. Ke Pulau Rupat. Saat saya menceritakan kabar kepindahan saya, banyak guru yang justru mewanti-wanti saya, “payah lah bu rupat! Jangan mau Bu, tidak bisa kirim rekom?” tanya beberapa guru, bahkan Bu Hotang, ibu asuh saya di Balai Pungut pun ikut meminta saya mengirim surat rekom kepada yayasan (surat rekom adalah surat rekomendasi penanggulangan SK tugas untuk pegawai negeri) saya pun hanya bisa tersenyum dengan mengatakan bahwa kami sebagai pengajar muda sudah siap untuk ditempatkan dimana saja kami akan ditugaskan, jadi kami tidak mungkin tidak pindah ke pulau rupat. Pulau Rupat adalah salah satu pulau gugusan terdepan di Indonesia yang langsung berbatasan dengan Malaysia. Pulau ini adalah pulau yang membuat guru-guru mengerinyitkan dahi saat mendengar nama pulau ini disebutkan. Alkisah menurut para guru tempat saya mengajar, kondisi Pulau Rupat sangat mengerikan, susah listrik, susah makan, susah transportasi, susah kemana-mana, susah semuanya lah pokoknya. Bahkan suami salah seorang guru di tempat saya mengajar mengaku, begitu memperoleh surat SK mengajar di pulau Rupat, ia hanya bertahan satu minggu sebelum akhirnya Ia kembali ke Pinggir dan mengajukan permohonan penanggulangan SK untuk tetap mengajar di daerah Pinggir-Duri-dan sekitarnya saja. Informasi yang kami terima mengenai Pulau Rupat sendiri belum terlalu banyak, kecuali mengenai kondisi yang katanya tidak akan semudah di daerah kami sekarang ini. Bahkan kami pun mempersiapkan diri berbelanja barang-barang kebutuhan untuk berbulan-bulan ke depan, mempersiapkan diri untuk tidak dapat menemukan dan kesulitan untuk membeli barang-barang kebutuhan pribadi nanti disana. Tapi kini dan sekarang saya berada di kondisi tidak mengekspektasikan apapun. NO EXPECTATION. Saya tidak mau berharap dan membayangkan seperti apa nantinya kondisi disana. No expectation. Apa yang terjadi ya terjadilah, saya hanya bisa berusaha semaksimal mungkin (: Pulau Rupat. 11 bulan 7 hari mendatang saya akan melanjutkan tugas saya untuk mengajar anak-anak Indonesia di Pulau terpelosok di kabupaten Bengkalis ini. Bismillah!

Cerita Lainnya

Lihat Semua