Tulisan Muridku :"Anak Desa Masuk Koran"

Milastri Muzakkar 29 Desember 2011

Senang masuk koran (Anwar, kelas 5/a)

Saat itu, aku dan teman-teman sedang bermain. Tiba-tiba, Ibu Mila menyuruh kami mengikuti lomba cerita tentang perpustakaan baru dan membuat surat untuk guru. Lalu aku tertarik untuk ikut lomba cerita tentang perpustakaan. Aku pun membuat percakapan.

Setelah pengumuman, ternyata aku menjadi juara tiga. Lalu aku bawa pulang hadiahnya ke rumah dengan hati senang. Kakak dan ibu  bertanya: “ Apa yang kamu bawa itu? Isinya apa?”. Aku bilang “ini pensil warna karena aku menang lomba di sekolah.”

Setelah satu Minggu, Ibu Mila membuat cerita tentang lomba-lomba ini dan ternyata masuk koran Medan. Di situ ada poto-poto kami yang menang lomba. Lalu ibu Mila membagi koran itu kepada kami untuk dibawa pulang ke rumah. Aku memperlihatkan ke ibuku. Dia senang sekali karena anaknya masuk koran. Lalu, koran itu aku tempel di rumah supaya bisa dilihat-lihat terus.

Oiya, ini dia percakapan yang aku buat waktu lomba:

Jaka     : Hi, Rin sedang apa?

Ririn    : Ini , kita sudah punya perpustakaan baru di sekolah. tapi sejauh ini belum banyak yang masuk. Bagaimana ini?

Jaka     : Oiya, betul juga sih.

Ririn    : Lalu bagaimana dong?

Jaka     : Oh, saya punya ide. Bagaimana kalau kita membuat perlombaan aja?

Ririn    : Oh, boleh tuh. Kira-kira perlombaan apa saja ya?

Jaka     : Lomba menggambar dna menulis cerita aja. Nanti pemenangnya kita tempel di Mading sekolah. Kan kita juga sudah punya Mading sekarang.

Ririn    : Wah, kamu peduli ya dengan perpustakaan ini.

Jaka     : Oh, itu memang cita-cita saya untuk membangun sekolah ini.

Ririn    : bagus amat cita-citamu. Semoga kamu sukses nanti yah...!

Jaka     : Oke. Kalau begitu yuk kita pergi ke ruang guru untuk membicarakan ini.

Pengalamanku Masuk Koran (Nanda Lia, kelas 5/b)

Waktu perpustakaan dan Mading dibuat di sekolah, Ibu Mila membuat lomba-lomba seperti menggambar, menulis cerita dan surat untuk guru. Saya ikut lomba menulis cerita tentang Perpustakaan baru karena saya memang suka menulis. Saya ikut lomba bukan untuk menang saja tapi saya sendiri memang suka menulis, Makanya saya kut lomba.

Saat pengumuman, kami semua deg-degan, badanku merinding. Lalu saya dengar dibacakan juara 2 lomba cerita adalah saya. Kami sangat senang karena ibu Mila memoto kami untuk masukkan ke koran. Ibu Mila bilang begini, “Kalian berdiri yang rapi karena nanti akan dimasukkan ke koran.”

Saya fikir ibu Mila pura-pura, dia bilang begitu supaya kita lebih semangat membuat karya-karya di Mading walaupun tidak diperlombakan.

Masuk koran itu penting loh...!!! Karena nanti orang-orang semua dapat melihat karya-karya kita. Nanti bisa dicontohkan oleh siapa saja yang suka menulis dan menggambar. Supaya orang-orang bisa tahu bahwa anak-anak kecil pun bisa berkarya dan imajinatif. Di koranlah dibuktikan. Bukan tangan orang dewasa saja yang dapat membuat karya-karya.

Saya senang banget bisa masuk koran. Kenapa? Karena nanti akan dibaca oleh semua orang Banyak. Sekolah kami juga bisa lebih maju. Oya, Setelah saya masuk koran waktu itu orang tua sangat bangga karena dulu saya pernah malas-malasan sekolah. Tapi di kelas 5 ini saya sudah berubah. Sampai-sampai saya sudah masuk koran.

Sampai-sampai Ayah saya ke rumah ibu Mila untuk berterima kasih karena telah mendidik dan membimbing kami semua di sekolah. Ibu Mila sangat baik akhlaknya. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya untuk ibu Mila. Amin.

Masuk Koran (Irma Afriani, kelas 5/a)

Suatu hari saya ikut lomba di sekolah. Tiba-tiba saya menang. Yang menang itu dimasukkan ke koran. Waktu pulang ke rumah saya bilang sama orang tua saya dan mereka bangga sekali.

Tiba-tiba keesokan harinya, nenek saya datang ke rumah. Saya bilang juga ke nenek. Nenek saya bilang “kok bisa sih kamu masuk koran?.” Lalu saya jawab :”Karena saya ikut lomba di sekolah dan saya menang makanya saya masuk koran.”

Saya senang dan bangga sekali bisa masuk koran. Saya belum pernah sekali pun masuk koran. Nanti nama saya bisa terkenal ke seluruh Indonesia. Orang tua saya juga bisa bangga kepada orang lain. Saya berdoa semoga untuk selanjutnya akan begini. Insya Allah selanjutnya akan tetap begini kalau kita dari kecil mencari pengalaman sampai kita dewasa.

Dulu, saya ingat tidak pernah masuk koran. Tapi sekarang sudah merasakan masuk koran. Senang sekali pokoknya! Kalau ada lomba lagi saya pasti ikut karena saya mau nama saya selalu ada di dalam koran. Masuk koran itulah yang membuat saya bahagia


Cerita Lainnya

Lihat Semua