Podal si Pemimpin Barisan

Melly Syandi 7 April 2017

"Afdhal, nama panjang kamu apa?"

"Muhammad Afdhal, Bu Guru."

"Ha, lalu kenapa teman-temanmu memanggil Podal?"

"Itu nama rumahku, Bu Guru."

***

Tadinya Afdhal sudah naik kelas 4. Tapi karena belum terlalu lancar membaca, di samping itu badan dan umurnya yang masih kecil, akhirnya Ibu Kepala Sekolah memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada Afdhal belajar lebih giat lagi di bangku kelas 3.

Afdhal, adalah siswa pertama yang saya tunjuk menjadi pemimpin barisan saat upacara perdana beberapa waktu lalu. Dari senyumnya saja, sudah dapat ditebak, anaknya ceria dan kocak. Tapi walaupun senang main-main, Afdhal sangat rajin menyapu kelasnya setiap pagi.

Katanya, "Biar Bu Guru Melly senang mengajar disini."

Setiap latihan upacara, Afdhal selalu siaga untuk membantu saya melatih pemimpin barisan. Dengan senang hati, ia akan mengajarkan dan memberikan contoh kepada temannya.

Afdhal ini, terkenal anak yang tidak bisa berpisah lama dari Ibunya. Kalau sang Ibu sudah turun ke Unaaha, ia pasti akan ikut.

Tapi suatu waktu, Ibunya turun untuk keperluan mendadak. Saya pikir, Afdhal juga pasti akan ikut turun. Ternyata, besoknya ia tetap datang ke sekolah. Saya tanya,

"loh, Afdhal tidak ikut turun Omah?"

"Tidak Bu Guru, saya mau sekolah mi. Ada ji Opah di rumah."

***

Selain rajin membantu orangtuanya di kebun, anak-anak saya pada umumnya juga punya tanggungjawab sendiri dalam mencuci pakaian sekolahnya.

Suatu hari, Afdhal datang ke sekolah menggunakan baju mainnya. Waktu itu, sudah dua hari hujan turun terus menerus. Afdhal mendekati saya,

"Bu Guru, tidak apa-apa ji saya tidak pakai seragam dan sepatu? Kemarin saya cuci dan belum kering beh."

"Hmm, tidak apa-apa, Nak! Lihat kamu orang rajin sekolah saja Bu Guru senangnya setengah mati."

Ia pun tertawa ~


Cerita Lainnya

Lihat Semua