Andika sipembaca Doa

Melly Syandi 19 Februari 2017

"Bu Guru, sebentar upacara saya dikasih tugas apa mi?"

"Korang Bu Guru tugaskan membaca doa, mau kah Andika?" (Re: kamu Bu Guru tugaskan membaca doa, maukah Andika?)

"Iye, Bu Guru".

***

Muh. Andika Pratama.

Setiap sore ia bersama adiknya selalu lewat di depan rumah saya.

Ketika saya duduk di depan rumah, Andika tidak pernah lupa untuk menegur Bu Gurunya. Yang membuat saya terkesan adalah cara ia menjawab sapaan saya.

"Hallo, Andika. Mau kemana mi?".

"Hai, Bu Guru. Mau antar adik saya ke rumah nenek".

Keceriaan sekaligus ketenangan di wajahnya selalu membuat saya terpesona.

Saat ia diamanahkan sebagai pembaca doa,

Walaupun baru duduk di kelas 3, ia punya semangat belajar yang tinggi sekali.

"Bu Guru, boleh saya bawa pulang mi ini doa? Mau saya baca-baca mi ini di rumah".

Saya pikir, doa itu hanya dibaca sekali dua kali saja. Tapi dugaan saya salah. Menurut Ibunya, sore hari ia minta disimak saat ia membaca teks doa tersebut. Malam hari, saat selesai makan malam, ia kembali meminta Ayahnya untuk mendengarkan ia membacakan doa dengan penerangan seadanya.

Duh, Nak!

Percayalah sama Bu Guru. Doa itu pengubah Takdir. Jangan cemas, Selalu ada Aamiinn Bu Guru dalam setiap semoga-mu ! 


Cerita Lainnya

Lihat Semua