Denyut Pendidikan dalam Road Show Pendidikan Tinggi di Parado

Marlita Putri Ekasari 23 Maret 2012

Road show Pendidikan Tinggi se Kota, Kabupaten Bima akhirnya menapak juga di Parado. Road show yang dimotori oleh Tim Indonesia Mengajar Bima berkerja sama dengan Komunitas Jalan Setapak (Alumni SMAN 1 Kota Bima) beserta Dikpora Kabupaten dan Kota ini akan keliling di SMA di masing-masing kecamatan daerah penempatan kami dan 2 SMA di kota untuk penutupan. SMAN 1 Parado yang menjadi tempat ke-4 untuk memompa motivasi siswa SMA setelah SMAN 1 Sanggar, Tambora, dan Sape.. 

Penyelenggaraan road show di Parado kali ini menjadi tantangan bagi ke-humas-an. Tidak ada sinyal menyebabkan koordinasi kita mengandalkan fisik, kesempatan dan ketepatan waktu. Hiruk pikuk persiapan H-1 menjadi krusial ketika memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana.

Koordinasi dengan Kepala Sekolah berlangsung baik bahkan cenderung responsif. Beliau siap menyiapkan tempat dan fasilitas pendukung lainnya. Daftar siswa pun dapat diperoleh dengan mudah untuk mempermudah registrasi di pagi hari.

Sambutan dimulai oleh Kepala sekolah, Dra.Aminah; Kepala Komite, Drs.Khaharudin; Kepala UPT Mohammad Amin Usman,S.Pd dan ketua Panitia tim Road Show, Mutia Amsuri Nasution,S.Sos. Kepala Sekolah dan Komite Sekolah mengungkapkan bahwa baru pertama kali ini melihat acara yang unik seperti ini sedangkan Kepala UPT yang membuka acara secara simbolis pun menegaskan ke anak-anak untuk memanfaatkan acara road show ini dengan baik. Dalam acara road show ini, anak-anak SMA ini memiliki cita-cita yang beragam. Tim Indonesia Mengajar Bima bersama Komunitas Jalan Setapak memberikan motivasi, wawasan dan informasi juga memberikan tes minat bakat dan Decision Making Games untuk mengarahkan mereka menuju pilihan yang lebih terarah baik pilihan hidup (seperti bekerja), jurusan maupun universitas.

Dalam acara ini ada kejutan yang dipersiapkan oleh Kepala Sekolah. Beberapa anak SMAN 1 Parado mempersembahkan lagu melalui kelompok Nasyidnya dan Qasidah andalan mereka, di awal dan akhir acara. Unik...Padahal aku mempersiapkan kejutan juga...

Donasi untuk SMAN 1 Parado         

Kejutan itu adalah donasi Buku dari KOPI. KOPI adalah salah satu komunitas sosial di Jogja. Aku yang berasal dari Jogja ini beruntung mengenal salah satu komunitas di Jogja yang memiliki rasa kepeduliaan yang tinggi terhadap pendidikan. Sejarah bertemu dengan KOPI cukuplah singkat.

Perkenalanku berawal dari komentarku mengenai kemiskinan di posting-an Facebook. Aku mengutarakan bahwa tidak ada ukuran yang pasti mengenai kemiskinan. Kata kemiskinan itu relatif (secara subjek atau keadaan). Hanya kita sendiri yang dapat merumuskannya. Tidak ada patokan pasti. Kemudian aku di-add masuk dalam group KOPI (Komunitas Orang Peduli Indonesia). Aku berkenalan dengan anggota komunitas ini melalui dunia maya. KOPI fokus ke anak-anak jalanan di daerah Timoho. Keikutsertaanku dalam kegiatan KOPI baru sekali dengan mengajar anak-anak jalanan mengaji di kawasan Timoho. Aku ingat, saat itu beberapa hari sebelum aku diterima di Indonesia Mengajar, hujan mengguyur, mushola itu terletak di tengah rumah-rumah kecil di  belakang rumah-rumah mewah sekitar Timoho. Pertemuanku dengan anak-anak itu cuma sebentar, tetapi kesan itu masih melekat. Walaupun komunikasiku dengan KOPI sempat terputus karena pelatihan dan lokasi penempatanku yang terbatas sinyal. Komunikasi itu akhirnya muncul kembali walaupun melalui sms dan telefon yang membuatku semakin semangat. Bahkan KOPI kini membantu dalam pengiriman buku dan mencarikan anak-anak asuh KOPI di Jogja yang bersedia bersahabat pena dengan siswa-siswa ku. Anak-anak disini yang dulunya memiliki akses terbatas terhadap buku-buku sekarang suka membaca, mampu berkirim surat dan memiliki pengetahuan yang lebih dari buku-buku yang dikirim.

Selain KOPI, dukungan yang besar muncul dari Indonesia Mengajar, Dikpora Kabupaten, Dikpora Kota, dan teman-teman Komunitas Jalan setapak. Dukungan ini yang membuatku semakin jauh dari kata pesimis, bahwa masih banyak orang peduli dan peka akan pendidikan.

Akhir dari Road Show

Anak-anak SMAN 1 Parado bersemangat untuk mencapai cita-citanya. Donasi, motivasi, dan informasi yang diperoleh menguatkan tekad mereka. Dikpora Kabupaten dan Kota, Komunitas Jalan Setapak, Indonesia Mengajar, Indonesia Menyala, dan KOPI bersatu dalam denyut yang sama dalam acara ini, memajukan pendidikan. Kepada semuanya, terima kasihku mewakili anak-anak ini menjadi telah berbagi dan menjadi bagian dari gerakan  untuk mencerdaskan kehidupan bangsa...

 

Di malam yang penuh syukur

 

*Selain buku-buku SMA, sebagian buku yang dikirimkan KOPI ditujukan untuk mendukung Uma Baca Ndai (Taman Bacaan Anak-anak pendukung Perpustakaan SDN Paradowane). Uma Baca Ndai cukup terbantu dengan adanya Indonesia Menyala ditambah dengan donasi dari KOPI.


Cerita Lainnya

Lihat Semua