Lampu dari Bundaran HI ke Koijabi
Maria Clara Yubilea Sidharta 9 Agustus 2024Sehari menjelang keberangkatan ke desa, perasaanku campur aduk; deg-degan, khawatir, antusias, semuanya menjadi satu. Namun, pertemuan singkat dengan Ipen—sebutan bagi Ibu Pendeta di daerah Indonesia Timur— sungguh berkesan dan menguatkan hati. Walaupun baru bertemu untuk pertama kali, obrolan kami mengalir begitu saja, bagai kawan lama.
Satu momen yang membuatku bersedekap adalah ketika Ipen menceritakan kisah pertemuannya dengan Pak HH —sapaan akrab Hikmat Hardono, ketua Indonesia Mengajar 2015-2023—, yang pernah menyambangi Koijabi, dan pengalaman Ipen singgah di Jakarta. Dengan mata yang berbinar-binar, ia berbicara tentang kelap-kelip lampu di salah satu ikon kota Jakarta, Bundaran HI, yang bermandikan gemerlap cahaya. Dengan nada bercanda, namun penuh harapan, Ipen berkata, “Bisakah lampu-lampu di Bundaran HI itu dibagi juga ke Koijabi? Sehingga Koijabi bisa terang benderang seperti Jakarta.”
Perkataan Ipen menggugah hatiku. Dari kisahnya, terdengar harapan akan kemajuan di desa tempat kami bersama-sama mengabdi. Namun, ada satu hal yang kusadari setelah satu semester berada di sini: Aku ingin Ipen tahu bahwa sesungguhnya, cahaya-cahaya itu sudah hadir di sini; cahaya-cahaya itu adalah Ipen, dan orang-orang Aru hebat lain yang kutemui; teman-teman Rumah Sastra Arafura, Mahasiswa dan Dosen PGSD PSDKU Unpatti, orang-orang dinas di kabupaten ini, guru-guru sekolah, teman-teman SPBU, ataupun orang-orang yang hanya sempat kami temui sekilas di jalan atau di oto. Mereka adalah pahlawan-pahlawan dengan cerita yang mengagumkan, yang berjuang untuk Aru dan pendidikan yang lebih maju, dengan cara mereka masing-masing.
Dalam kesederhanaan dan ketulusan, mereka membawa cahaya yang lebih terang daripada lampu-lampu kota. Cahaya harapan, cinta, dan dedikasi yang tidak pernah padam, meski sering kali diabaikan oleh gemerlap dunia luar. Cahaya itulah yang akan menerangi Koijabi dan membuatnya bersinar, bukan hanya di peta, tapi juga di hati setiap orang yang mengenalnya.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda