Demokrasi?

Maman Dwi Cahyo 8 April 2013

Kampung Tarak. Kampung yang selalu mengesankan bagi saya. Hampir setiap bulan saya selalu dikejutkan dengan kemajuan-kemajuan baru. Banyak inspirasi, ilmu, dan keterampilan baru yang saya terima dari bimbingan Kampung Tarak ini. Nah, kali ini tentang demokrasi.

Pada tanggal 25 Februari 2013 lalu diadakan pemilihan BAPERKAM di Kampung Tarak. Sudah setahun, Kampung Tarak tidak memiliki ketua Baperkam, hanya PJS saja. Hari Senin kemarin lah pace desa menggalau masa kampung untuk mengadakan pemilihan ketua Baperkam yang sudah dimusyawarahkan siapa saja calon-calonnya.

Seperti layaknya pemilihan-pemilihan umum yang berasas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, pemilihan Baperkam di Kampung Tarak juga menerapkan prinsip tersebut, dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Apa saja yang membuat saya terkesan?

1. Sistem Pemilihan

Sistem pemilihan dilakukan seperti layaknya pemilihan presiden atau gubernur, yaaa... (mungkin) Sama lah seperti di kampung-kampung lain. Yang saya garis bawahi dari sistem pemilihan ini adalah kebersihan dan kejujurannya. Dalam kacamata saya, ini lah demokrasi yang sesungguhnya. Warga mendapatkan hak memilihnya secara penuh. Luberjurdil.

2. Lembar Suara Calon Ketua Baperkam

Ada tiga calon ketua baperkam, untuk menjaga kerahasiaan dan kebebasan pemilih, otomatis cara voting sangat dihindari. Dengan jitu, Pace Desa memanfaatkan laptop dan printer kampung yang baru dibeli untuk membuat surat suara. Bagi sebagian Anda mungkin biasa saja. Namun bagi saya, hal ini sangat istimewa. Kenapa? Karena Pace Desa baru saja belajar (otodidak) cara buat surat, tabel, dan print. Dari modal itu saja, beliau sudah bisa membuat surat suara sendiri untuk memfasilitasi pemilu di kampung.

3. Kotak Suara

Karton Mie instan pun disulap menjadi kotak suara setelah warga menyoblos calon yang dipilihnya.

4. Perhitungan dan Hasil

Perhitungan suara dilaksanakan langsung di depan warga. Dan hasilnya ditulis di papan yang dapat disaksikan oleh warga secara langung. Dengan pemilihan yang fair tersebut, baik warga maupun para calon pun menerima hasilnya dengan lapang dada. Yang paling membuat saya salut adalah, pembuatan surat suara sendiri dengan modal belajar sesaat (mungkin belajar efektif penggunaan laptop dan printer tidak sampai 1 bulan).

Dan saat ini, Pace Desa pun sudah bisa membuat surat dan administrasi kampung sendiri menggunakan komputer dan printer. Salut.

"Kemauan maju yang tinggi diimbangi dengan usaha dan aksi bisa menghasilkan peningkatan dan perkembangan yang pesat."


Cerita Lainnya

Lihat Semua