info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Senja dan Laut di Ujung Sialit

Leonardus Wical Z. A. 19 Desember 2021

Keceriaan di Goroso Ujung Sialit

Sore itu jadwal kegiatanku memang cukup senggang. Selesai pelayanan di Sekolah Minggu, aku memutuskan pergi ke Goroso (Dermaga) Ujung Sialit untuk sekedar mencari sinyal sembari menikmati senja dan laut. Yap, senja dan laut merupakan perpaduan yang sangat tepat bagiku untuk recharge badan dan juga pikiran dikala sedang merasa jenuh ataupun lelah.

Ternyata di goroso ada beberapa pemuda yang sedang asik berenang di laut. Dengan semangatnya, mereka mengajakku untuk bergabung. Tapi aku tolak, karena memang setelah senja usai, aku ingin langsung persiapan untuk Ibadah Pemuda di Gereja. Namun kegembiraan kami masih tetap ada, karena kejahilan salah satu pemuda yang sengaja menyenderkan badannya, supaya bajuku ikut basah. Bersama dengan mereka menikmati senja dan laut, akan menjadi sebuah memori yang tidak bisa dilupakan.

 

Membangun Pondasi yang Kokoh

Satu hal yang aku salut dengan orang-orang di Desa Ujung Sialit adalah para pemudanya sudah terlatih tangguh. Bernama Tebi Zai dan Yason Zai, mereka adalah adik dan saudara dari salah seorang penggerak bernama Yanti Zai. Sore hari ketika selesai beraktifitas, aku mampir ke rumah Yanti untuk meminjam baju adiknya, bersama dengan beberapa teman penggerak yang lain. Lalu di rumahnya, aku melihat dua orang pemuda yang sedang mengangkat batu-batu, yang menurutku itu cukup berat. Mereka berdua bercanda mengajakku untuk membantu mereka,

"Bang Leon, ayok sini bantu kita angkat batu-batunya. Biar badan abang makin berotot", celetuk Tebi sambil tertawa kecil.

Aku hanya membalas Tebi dengan gelengan kepala sambil tersenyum. Karena sore itu aku berencana langsung pulang setelah mendapatkan pinjaman baju. Yang aku kagum dari mereka adalah walaupun usia mereka masih belasan tahun, tapi mereka sudah terbiasa untuk mengerjakan hal-hal yang menurutku itu pekerjaan bagi orang dewasa. Semangat mereka untuk membantu orang tua, patut aku acungi jempol. Karena dari situlah secara tidak langsung mereka belajar satu hal yang namanya tanggung jawab.

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua